"Saya hanya bercanda" di suruh bos kalian (Una) tadi.
"Buat kami tegang. Tadi itu kami sudah siap kalau jadi berantam" aku berkata kepada senior kami, Una.
Setelah berjalan satu bulan, Yeni, Mei dan Putri pulang ke kampung. Entahlah, penyebab apa sehingga mereka pulang.
Tak terasa kami memasuki bulan ketiga aku berpikir juga untuk pulang kampung karena aku rindu sama ibu. Ditambahnya lagi, Desa Torawat tidak bersahabat (sunyi) yang membuatku rindu kampung.
"Kalau di desaku pasti ramai, tidak seperti di sini baru jam 07:00 sudah sunyi"...
Karena tidak merasa nyaman dengan lingkungan, akhirnya aku pun pulang kampung hanya dua bulan tinggal di rumah tante Yani.
Kini, aku sekolah dari rumah. Waktu itu aku, Man, dan Henri diantar jemput dengan motor revo 110 milik om Ucak, beliau seorang guru SD.
Suatu ketika aku, Henri, dan Man pulang dari sekolah jalan kaki karena tidak dijemput. Dan bukan hanya sekali, tapi tiga kali pulang jalan kaki dari sekolah sampai ke rumah.
"Duaarrrrr!" Pintu tetangga kami berbunyi.
Setelah ku tengok, Henri menendang pintu rumah mereka.
"Kami tidak dijemput, cuit! Kata Henri kepada ibunya.