Bicara soal "generasi", Bang Angga mengeklaim para pemusik yang dikenalnya dulu, tersisa hanya tiga puluh persen saja yang masih aktif. Kebanyakan disebabkan sudah tak fokus lagi di dunia musik, atau punya pekerjaan lain.
"Apakah sulit mencari sesuap nasi dari bermain musik di Kalimantan Barat, Bang?" tanya saya.
"Bisa jadi. Pontianak ini tempat hiburannya terbatas. Persaingan dengan oknum dari generasi muda juga menjadi tantangan tersendiri, misalnya mereka ini siap tampil tanpa dibayar atau dibayar murah. Istilahnya menjatuhkan harga pasar. Ini benar-benar terjadi."
Saya terperangah dan hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Saya benar-benar tak sangka kalau ternyata setiap "dunia" punya "sisi gelap".
"Pesan saya untuk generasi muda yang sedang dalam proses bermusik adalah mari kita bersatu dalam suatu wadah agar tampak perjuangan kita," pungkas Bang Angga.
Ketika Bang Angga memberikan pernyataan penutup, saya melihat waktu telah sampai pada pukul 2 (dua) dini hari. Saya pamit dan ia pun kembali memetik dawai gitarnya di bawah sinar rembulan.***
----
Dicky Armando, S.E.--Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H