*******
Tidak terasa sudah 3 bulan aku menjadi wanita simpanan laki laki pujaaanku ini, sampai suatu hari, aku bingung karena Pak Pras membawaku ke sebuah wilayah yang cukup asing bagiku. Motor pun berhenti di sebuah rumah mungil tapi cukup asri.
“Ini rumah saya, saya sudah menceritakan mengenai hubungan kita kepada Istriku, dan Ia meminta aku membawaku kepadanya, karena Ia ingin melihat wanita yang kelak akan menggantikan posisinya”
Aku hanya terdiam dan mengikuti Pak Pras memasuki rumahnya dan menuju sebuah kamar, ku lihat sesosok tubuh perempuan yang sangat kurus sedang berbaring di tempat tidur. Ku lihat dan kuperhatikan wajahnya..... yaaa....wajah ini sangat tidak asing denganku...walau agak sedikit berbeda karena pipinya sudah tidak berisi lagi. Wajah yang selalu aku lihat hanya dari foto yang di tunjukkan nenek padaku, yaaaa..... dia adalah Ibuku... yang pergi meninggalkanku saat aku berusia 5 tahun setelah bercerai dari ayahku, aku dititipkan pada nenek, besar dan tumbuh bersama nenek, Ibu hanya mengirimkan surat dan uang untuk biaya hidupku. Karena nenek meninggal, makanya aku memutuskan untuk pergi ke Jakarta mencari Ibu.
Aku pun berlari menuju tempat tidurnya....tersungkur memohon ampun “ maafkan aku...Ibu....maafkan aku” hanya itu yang mampu aku ucapkan sambil menangis keras, karena aku sudah menyakiti hatinya, membiarkan diriku menjadi Sephia ayah tiriku sendiri.......
************
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H