Mohon tunggu...
Ari Susanto
Ari Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Suka nulis

Berusaha untuk bisa lebih menghargai waktu yang tak bisa diulang kembali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Judi Online: Banyak Pemain Berakhir "Rungkad", Mengapa Masih Banyak yang Terpikat?

11 September 2023   20:01 Diperbarui: 11 September 2023   20:03 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Judi Online (pexels.com/Javon Swaby)

Balik lagi ke teman saya yang tadi. Ekspresi wajahnya terlihat serius. Matanya juga sangat fokus menatap layar ponsel. Sesekali senyumnya mengembang seolah baru mendapat rezeki nomplok.

Saya tidak tahu dan tak ingin tahu apa motivasi atau berapa banyak uang yang sudah ia habiskan untuk bermain judi online.

Tapi yang menjadi pertanyaan di benak saya, mengapa banyak orang yang masih terpikat, meski sudah banyak pemain judi online yang berakhir “rungkad”?

Promosi yang tak tanggung-tanggung

Promosi judi online ini bukan main gigihnya. Hampir di setiap platform media sosial saya menemukan akun yang mempromosikan situsnya.

Lagi scroll Facebook, nonton video lucu, ada situs judi online. Cari video kucing di Instagram, ketemu lagi situs judi yang lain. 

Pindah ke media sosial yang lain lagi, masih ketemu lagi. Entah sudah berapa banyak situs judi online yang saya temukan selama ini.

Padahal, melansir laman cnnindonesia.com, Menkominfo mengklaim pihaknya sudah memblokir 886.719 konten judi online selama lima tahun terakhir, tepatnya sejak tahun 2018. Tapi tetap saja masih tumbuh subur seperti tak ada habisnya.

Bukan cuma akun random, sekelas influencer bahkan beberapa selebritis pun kedapatan mempromosikan judi online di media sosial. Banyak diantaranya berakhir ditangkap pihak kepolisian.

Memang tak tanggung-tanggung, ya, kan?

Sensasi menang dan kalah yang menyesatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun