Mohon tunggu...
Ari Susanto
Ari Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Suka nulis

Berusaha untuk bisa lebih menghargai waktu yang tak bisa diulang kembali.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ulasan Film "The Anthem of the Heart" (2015): Kutukan Telur dan Rasa yang Tersampaikan Lewat Lagu

6 September 2023   17:07 Diperbarui: 6 September 2023   17:11 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film The Anthem of the Heart (youtube.com/Aniplex USA)

3. Menyampaikan perasaan lewat nyanyian

Sisi menarik lainnya dari film ini terletak pada cara Naruse untuk bebas dari “kutukannya” yaitu melalui nyanyian.

Naruse bisa bernyanyi tanpa merasakan sakit di perutnya dan karena itu juga komite kelasnya memutuskan untuk mengadakan pertunjukan drama musikal dengan Naruse sebagai inspirasi ceritanya.

Melalui drama musikal itu, Naruse ingin menyampaikan semua isi hati dan perasaan yang selama ini ia tahan.

Kelebihan dan Kekurangan Film The Anthem of the Heart

Sebagai karya original, film anime ini berhasil menghadirkan cerita yang relate dengan kehidupan nyata, melalui penggambaran konflik yang unik dan berbeda.

Kutukan telur sebagai bentuk rasa trauma pada seorang anak, sedikit-banyak cukup menjadi perhatian yang lebih, dalam memaknai bagaimana dampak perkataan buruk orang tua bagi mental anak.

Dari segi animasi, grafis visual anime ini cukup memuaskan dengan desain karakternya yang ikonik dan membuat betah saat menatapnya.

Selain itu, drama musikal yang menjadi adegan puncak di anime ini juga tak kalah bagusnya. Musik dan lagu yang dibawakan juga menyentuh hati karena terinspirasi dari konflik yang dihadapi karakter utamanya sendiri.

Sementara itu, kekurangan yang cukup mengganggu dari film ini terletak pada watak karakter utama laki-lakinya yang plin-plan.

Sakagami yang sebenarnya masih menyukai mantan pacarnya, Natsuki, justru lebih banyak memberikan perhatian pada Naruse dan membuat Naruse berharap lebih padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun