Mohon tunggu...
Ari Susanto
Ari Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Suka nulis

Berusaha untuk bisa lebih menghargai waktu yang tak bisa diulang kembali.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ulasan Film "The Anthem of the Heart" (2015): Kutukan Telur dan Rasa yang Tersampaikan Lewat Lagu

6 September 2023   17:07 Diperbarui: 6 September 2023   17:11 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film The Anthem of the Heart (youtube.com/Aniplex USA)

Hal Menarik dalam Film The Anthem of the Heart

Sama seperti anime Jepang lainnya, film The Anthem of the heart juga memiliki sisi menarik yang menjadi nilai lebih dan bisa menambah kesan saat menontonnya.

1. Halusinasi kutukan telur

Sejak awal cerita tidak ada telur ajaib yang mengutuk Naruse. Genre film ini pun bukan termasuk fantasi atau supernatural, melainkan drama sekolah. Jadi dari mana telur ajaib itu berasal?

Telur ajaib tersebut diciptakan sendiri oleh Naruse untuk mengutuk dirinya. Penyebabnya adalah rasa trauma saat Naruse kecil disebut sebagai penyebab masalah dalam keluarganya karena terlalu cerewet.

Naruse menciptakan kutukan itu agar dirinya tak lagi sembarangan mengatakan sesuatu yang bisa menyakiti perasaan orang lain. Meski nyatanya justru Naruse yang paling tersakiti.

2. Hubungan ibu dan anak

Sejak ayahnya pergi dari rumah, Naruse tinggal bersama ibunya. Selama bertahun-tahun, ibu Naruse menghadapi perubahan sikap Naruse setelah perceraian orang tuanya.

Ibu Naruse yang tak memahami apa yang terjadi merasa kebingungan dan pada salah satu scene sempat menganggap Naruse bermain-main karena terus diam saat diajak bicara.

Dari sini bisa dipahami seberapa penting komunikasi dalam keluarga untuk memecahkan masalah yang ada.

Namun dalam kasus Naruse, justru masalahnya terletak pada komunikasi yang tanpa sadar ia tutup sendiri dan ibunya yang tak berusaha untuk mencari penyebab masalah yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun