Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa Maut Dalam Maut

24 Januari 2011   09:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengangguk-angguk seperti burung pelatuk yang mematuki batang pohon.

"Baiklah," katanya kemudian, "dua kali bekerja bagi kami tak masalah. Setelah selesai denganmu, kami akan berurusan dengan pihak lain yang kau sebut itu. Yang penting orang-orang sepertimu yang sejatinya sama kotornya dengan perampas hak seperti kami dan mengatasnamakan pembela orang-orang teraniaya untuk mendapatkan keuntungan yang besar untuk diri sendiri  lenyap dari muka bumi!"

Aku terkesiap. Sekilas terbayang segala kekotoran dan kemunafikan hidupku, tapi sepertinya terlambat. Maut membayang.

*****

Dalam kegelapan itu, lamat-lamat kudengar suara orang bercakap-cakap, entah dari mana asalnya. Semangatku membuncah, meruah seperti air sungai yang meluap di musim hujan yang parah.

"Hei!" teriakku, "siapa di sana?! Tolong!"

Suaraku menggema seperti dalam sebuah goa yang panjang.

"Hei! Tolong!"

Aku mencoba berontak dalam keterikatanku, tak mampu. Sekedar berguling pun sulit. Akhirnya aku mencoba untuk diam dan tenang karena kepanikanku justru tidak akan menolongku. Aku mencoba mendengarkan mereka dan akan mencoba menyela di titik diam pembicaraan mereka.

"...separuh saja..lagi...sungguh sayang," kudengar lamat-lamat seseorang walaupun tidak begitu jelas dan terputus-putus dalam pendengaranku, beberapa kata telah cukup karena telingaku akan makin terbiasa nantinya.

"Ya," terdengar yang lain menanggapi, "suara-suara orang teraniaya dan tertindas akan terdiam seterusnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun