Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Gotong Royong Membangun Masjid di Desa Komodo

10 Maret 2024   08:26 Diperbarui: 10 Maret 2024   14:29 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ssumber gambar: dokpri Aris Heru Utomo

"Banyak juga wisatawan yang memberikan sumbangan untuk pembangunan masjid, khususnya di hari Jumat. Para wisatawan bukan sekedar menunaikan Shalat Jumat, tetapi juga mengisi kotak amal dengan jumlah nominal yang cukup besar," jelas Haji Akhsan.

"Pak Haji, ada tidak sumbangan dari Pemda untuk membangun masjid?," tanya seseorang di antara kami

"Sejauh ini sih belum ada, mungkin nanti-nanti ya," jawab Haji Akhsan.

"Semoga pembangunan masjidnya cepat selesai ya pak, biar warga desa bisa lebih nyaman beribadah dan melakukan kegiatan sosial serta keagamaan," ujar saya.

"Ngomong-ngomong, selain Shalat Jumat (jika berkunjung bertepatan dengan hari Jumat), apa alasan wisatawan berkunjung ke desa Komodo?, Memangnya ada komodo yang bisa dilihat di desa ini?" tanya saya kemudian.

Haji Akhsan pun kemudian menjelaskan bahwa mengingat Desa Komodo ini berada di Kawasan Taman Nasional Komodo, tentu saja terdapat banyak komodo di sekitar desa.

"Komodo di desa ini sudah akrab dengan warga. Sering mereka turun ke desa tapi tidak mengganggu selama mereka tidak diusik," papar Haji Akhsan.

"Kok bisa begitu?"

"Iya, karena konon menurut legendanya, warga Desa Komodo dan komodo masih bersaudara. Menurut cerita legenda, manusia dan komodo di desa ini adalah anak kembar dari Putri Naga dan Moja pemuda pulau seberang," ujar Haji Akhsan.

"Itu menurut legendanya, kalau riwayat yang sebenarnya bagaimana?"

"Yang saya tahu, masyarakat desa Komodo berasal dari Bone yang terdampar di pulau ini dan membentuk komunitas tersendiri. Saya tidak tahu persisnya kapan nenek moyang kami dari Bone mendarat di sini. Yang jelas sudah lama," ujar Haji Akhsan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun