Kata santuy sendiri adalah kata kerja yang sering diucapkan banyak orang, terutama oleh anak milenial. Kata ini sendiri tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) alias tidak termasuk dalam kaidah berbahasa Indonesia.
Anak-anak milenial mengartikan santuy sebagai plesetan dari kata santai. Ada juga yang mengatakan sebagai singkatan dari santai euy dalam bahasa Sunda.
Lebih dari itu, santuy juga bisa diartikan sebagai kondisi mental dimana seseorang mempunyai kekaleman yang tak terpengaruh apapun. Seseorang yang tidak tergoyahkan dan tdak dapat dibuat gusar oleh siapapun.Â
Dan istilah ini mempunyai kesan bersifat merdeka, sehingga memunculkan ketenangan yang mampu melewati keriuhan obrolan netizen yang budiman di media sosial.
Dalam sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, sikap santuy yang diperlihatkan masyarakat Indonesia juga bukan barang baru.
Ketika berjuang merebut kemerdekaan misalnya, para pendiri bangsa dan masyarakat Indonesia dengan santuy dan bersikap merdeka sangat yakin dapat mengusir penjajah dan membawa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan.
Padahal kalau melihat kondisi faktual saat itu, Indonesia sama sekali tidak memiliki senjata militer yang canggih, apalagi menguasai teknologi militernya. Yang menonjol justru penggunaan senjata tradisional seperti keris atau bambu runcing untuk melawan musuh.
"Namun jangan lupa, para pendiri bangsa berhasil menyepakati dasar negara yang dapat mempersatukan beragam ras, agama dan suku bangsa di Nusantara yang dinamakan Pancasila.Â
Indonesia mempunyai nilai-nilai gotong royong yang merupakan amalan dari Pancasila, yakni nilai ketuhanan. Hal itu menjadi dasar bangsa Indonesia untuk pada akhirnya bisa keluar dari tekanan penjajah," ujar seorang senior saya di kantor
"Benar sekali, kata kuncinya adalah gotong royong sebagai amalan dari nilai ketuhanan yang terdapat di dalam Pancasila. Hal ini pula yang menyebabkan masyarakat Indonesia bisa menghadapi virus korona dengan santuy," tangpap rekan saya
"Perhatikan saja, sejak Senin 8 Juni 2020 kemarin, ketika aktivitas perkantoran di buka terbatas di Jakarta misalnya, jalan-jalan langsung penuh dengan kendaraan, begitu pun sarana transportasi umum seperti bus kota dan KRL sudah mulai dipadati penumpang," ujar rekan saya lebih lanjut.