Tapi dialah pelaksana dari yang katanya 'hanya' bisa fatihah itu. Kesungguhan I'tikaf yang luar biasa. Bertindak, berlaku, dan berpasrah dalam keriangan rasa.
I'tikaf di masjid yang digelar dalam keluasan yang maha. Bukan masjid yang sekedar bangunan ibadah. Kecintaannya yang sederhana dengan penyiapan wedang dan penganan bagi limapuluhan bocah selama puasa, sungguh bukan perkara mudah. Hanya cinta tuluslah yang bisa.
Aku jadi teringat pertanyaan teman, tentang pencapaian Lailatul Qadar. Benarkah memang ia turun di 10 hari terakhir malam ganjil?
Maka ...malam terbaik dari 1000 bulan bukanlah instan... Tak bisa dijujug dengan akhiran... semua butuh proses.... karena karunia terindah butuh wadah. Yang dibangun dengan mengais kebaikan, sebelum, selama dan sesudah Ramadhan. Itulah sesungguhnya QODARAN
Selamat menjemput laillatul qodar, saudara/iku tercinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI