"Kok banyak banget... mau buat apa, mas? tanya si mbah heran.
Aku hanya tersenyum.
"Semua berapa Mbah?"
Perempuan sepuh itu menyebutkan nominal yang membuatku tercengang....
"Kok murah banget Mbah..."
"Mboten (ah enggak)... itu sudah pas, ini bukan pisang kulakan (dari beli), panen kebun sendiri..."
"Nggih...matur nuwun..." kataku sembari mengulurkan uang.
"Aduh... nggak ada kembalian , belum _kepayon (laku)..."
"Saya tukar dulu Mbah..."
Aku sengaja meninggalkan perempuan sepuh itu. Pisang telah kuletakkan di mobil.
Mesin mobil pun kunyalakan.... Agak menjauh dari perempuan sepuh itu..