Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Fantasi: Anjing Liar Part 3

5 Juni 2022   11:35 Diperbarui: 5 Juni 2022   11:38 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Siapa yang kau bawa kemari, nak? oh, seekor anjing, hmmm.' Ujar ayah beruang menatap tamunya was-was. Anjing bukanlah binatang hutan. Jika ada anjing yang datang kemari, pasti dibawa majikannya yang sudah pasti seorang pemburu. Sesaat kemudian, ayah beruang bertanya pada anjing.

'Apakah kau datang sendiri? dimana tuanmu, anjing?'

Si anjing lagi-lagi diam tidak menjawab, lalu menorehkan pandangannya pada ibu beruang yang baru saja keluar dari dapur dan apakah yang dipegangnya itu? satu panci yang berisikan bubur.

'Bubur yang bisa membawa senyuman, boleh aku makan?' Seru si anjing lantang sembari menggoyangkan ekornya.

Ibu beruang menatap suaminya kebingungan. Ayah beruang mengangkat bahu sambil berkata.

'Mungkin ia dibuang majikannya dan kelaparan. Siapkan satu mangkuk untuknya, sayang.'

Ibu beruang melemparkan senyuman pada si anjing yang terlihat sangat antusias menyambut bubur yang dibawanya ke meja makan.

'Makanlah, bubur ini mungkin bukan karya terbaikku, tapi aku yakin kau pasti akan menikmatinya.' Kata ibu beruang sambil tersenyum ramah.

Anjing memakannya dengan sangat lahap, sampai-sampai bubur menempel di sisi mulutnya. Anak beruang yang duduk di sampingnya tertawa kegirangan melihat wajah si anjing yang belepotan karena bubur. Ayah dan ibu beruang juga ikut tersenyum melihat kebahagiaan putri mereka."

"Putri?..." ujar Ouhm memotong cerita, "Aku kira anak beruang adalah pejantan."

"Begitukah? itu kesalahanku, tuan. Harusnya aku lebih teliti bercerita sejak awal." Ujar Haka memberi penjelasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun