Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Fantasi : Anjing Liar Part 1

11 Mei 2022   05:00 Diperbarui: 4 Juni 2022   16:00 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai, warna surga melebur bersama arus

Putri, malam bersembunyi dari cahayanya

Air mengalir tak tentu, kelaut jua surga membawanya

Air mengalir malam itu, engkau bersama malam

Surgaku bersama malam, rembulan menepihkan terangnya

Hanya warna, hanya aku, hanya engkau surgaku, hanya malam yang mencintai rembulan.

Lashwi tersenyum geli membaca tulisan sang suami. Gaya tulis kekanak-kanakan Ouhm yang tidak pernah berubah meskipun sudah hampir kepala tiga membuatnya tak mampu membayangkan apa yang ada dipikiranya sembilan tahun lalu, saat pria itu mengajaknya melihat rembulan di tepi sungai. Dasar bodoh, aku juga mencintaimu, gumam Lashwi sembari mendekatkan secarik kertas itu ke dadanya.

Jauh di atas bukit, jauh dari pandangan Ouhm serta karavan kereta, seorang penunggang kuda berjubah hitam tengah mengamati Ouhm secara seksama. Matanya tajam membara bagai seekor elang siap menerkam kelinci buruan. Kudanya menghentak-hentakan kaki seolah tidak sabar menerjang kebawah. Aura virant yang keluar dari tubuh pria tersebut merupakan tanda bagi sang hewan tunggangan bahwa tuannya ingin membunuh. 

"Tidak sekarang, kawanku. Tunggulah sedikit lagi..." Ujar pria itu mengelus-elus leher kudanya.

Bersambung....

guts-627d21fbd8da794aea688e52.jpg
guts-627d21fbd8da794aea688e52.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun