"Ambil saja lah". Dia mulai pergi.
"Jangan mbak, tolong terima".
"Kamu kenapa" wanita itu bingung.
"Tolong mbak, terima surat ini". Aku harus memberikan surat ini, pikirku jika dia tidak terima, uang ku bisa melayang.
"Ambil saja, saya ga perlu". Kemudian ia bergerak menjauh, aku tahan tangannya. "Maaf, anda sepertinya harus membaca surat ini". Ku taruh ditelapak tangannya.
Mulutnya mencibir sembari membuka surat itu. tiba tiba terdengar suara decitan rem kemudian disusul dentuman keras. Orang orang lari ke depan gerbang. aku dan wanita itu berlari kedepan gerbang. "ada yang tabrakan" pekik seseorang. Satpam terlihat berlari ke tengah jalan, mengatur lalu lintas. Dan mengamankan korban yang bergetar ambil terbaring, korbannya sedang menghadapi sakratul maut. "Cepat bawa ke rumah sakit, ada yang punya mobil" pekik seseorang.
wanita itu tercengang
aku pun juga
laki laki itu korban kecelakaan
---lanjutan dari cerpen #3 -- lihat profil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H