Mohon tunggu...
Ario Sadewo
Ario Sadewo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

keep it simple. mampir ya ke kepikiranbarusan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#4

6 Oktober 2012   01:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:12 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sudah dapet berapa hari ini?". Pertanyaan itu begitu aneh dari satpam yang baru kukenal ini.

"Dapet apa pak, kok?"

"Dapet duit khan dari orang itu". Kepalanya menunjuk ke seberang, mengantikan tangannya yg sibuk memainkan korek gas.

"Egh.. iya"

"Beliin kopi gih". Dengan entengnya dia meminta.

"Egh..."

"Hehhhh... cepet gih, biar asik ngobrolnya, apa kau ga ngerokok?". Ada istilah dikepalaku yang terbesit, JAPREM. Jatah preman. Ya benar dia minta jatah.

"Ini pak, beli aja sendiri". Kuberikan 10 ribu, "Saya ga bisa ninggalin tempat ini, bapak aja yang beli"

"Alhamdulilah, tunggu ya". Satpam itu beranjak.

Aku melamun melihat lorong itu, dan sayup terdengar suara koor dari dalam gedung. Tidak lama setelah itu satpam itu kembali membawa dua cangkir kopi dan beberapa batang rokok. "Ini dek, minum kopinya, mbak itu masih lama keluarnya, kamu ngak ngerokok khan?". Dia mengambil korek dan mulai membakar rokoknya. "Akhirnya makan malam juga".

"Pak pak, makan malam kok cuma pake kopi ama rokok, makan nasi pak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun