Tokoh        : Poloma, Zeitlin.
- Teori Interaksionisme Simbolik
Teori Interaksionisme Simbolik
human act toward people or things on the basis of the meanings they assign to those people or things (Herbert, 1969)
Teori interaksi simbolik berangkat dari pemikiran bahwa realitas sosial merupakan sebuah proses yang dinamis. Individu-individu berinteraksi melalui simbol, yang maknanya dihasilkan dari proses negosiasi yang terus-menerus oleh mereka yang terlibat dengan kepentingan masing-masing (Abdullah, 2006, p. 5)
Teori interaksi simbolik berangkat dari pemikiran bahwa realitas sosial merupakan sebuah proses yang dinamis. Individu-individu berinteraksi melalui simbol, yang maknanya dihasilkan dari proses negosiasi yang terus-menerus oleh mereka yang terlibat dengan kepentingan masing-masing (Abdullah, 2006, p. 5)
Gagasan inti   : Teori ini menganggap bahwa manusia memaknai segala hal di sekelilingnya, mulai dari benda-benda sekitar hingga simbol.
Tokoh        : Herbert Blumer
- Teori Power
" Power is the ability to get things done the way one wants them to be done ( Salancik & Pfeffer, 1977)" Dikutip dari powerpoint mata kuliah sosiologi desain, oleh  Andika Indrayana.
Dari sini kita dapat mengartikan bahwa seseorang punya kesanggupan untuk melakukan pengaruh terhadap orang lain. Yang nantinya bisa mengontrol sosial bahkan bisa mempengaruhi diri kita sendiri. Adapun beberapa jenis faktor yang bisa menyebabkan power seperti force, Agency dan Authority.
Force bisa dibilang sebagai paksaan atau dorongan kuat seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang bisa berasal dari faktor orang lain maupun dari faktor diri sendiri.
"Agency is capacity of individuals to act independently and to make their own free choices." Dikutip dari powerpoint mata kuliah sosiologi desain, oleh  Andika Indrayana.