Ia benar-benar pergi, rasanya sesak air mataku akhirnya bergelinding mengiringi kepergiannya. Perasaan semacam apa ini? Aku tidak boleh terhanyut lebih dalam. Yang terpenting saat ini adalah pelarian selanjutnya. Kalimantan. Aku berharap terbang dengan selamat, di sana bisa memulai hidup baru dan bangkit supaya dapat menamatkan tanggung jawab yang masih banyak tertunggak.
Selesai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!