Pengaruh: Komunikasi antar budaya membantu jurnalis memahami konteks komunikasi, seperti gaya berbicara, gestur, atau adat yang perlu dihormati selama wawancara.
Urgensi: Kesalahan kecil, seperti penggunaan bahasa tubuh yang tidak sesuai, dapat membuat narasumber merasa tidak nyaman dan enggan memberikan informasi.
- Menavigasi Konflik Antar Budaya
Jurnalis sering kali meliput isu-isu yang sensitif, seperti konflik sosial, politik, atau agama, yang melibatkan perbedaan budaya.
Pengaruh: Pemahaman komunikasi antar budaya membantu jurnalis melaporkan dengan netral dan mendalam, tanpa memperkeruh situasi.
Urgensi: Pelaporan yang tidak sensitif terhadap budaya dapat memicu eskalasi konflik atau memperburuk situasi sosial.
- Menguasai Komunikasi Global
Dalam era globalisasi, jurnalis tidak hanya melaporkan untuk audiens lokal, tetapi juga internasional.
Pengaruh: Komunikasi antar budaya memberikan wawasan tentang bagaimana menyusun berita yang dapat dipahami oleh berbagai kelompok budaya.
Urgensi: Berita yang disalahartikan oleh audiens internasional dapat merusak reputasi jurnalis dan media yang diwakilinya.
- Membangun Jaringan Profesional