Dengan mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati, ayah memberikan ruang bagi remaja untuk merasa didengar dan dihargai. Sebuah studi dari Journal of Developmental Psychology menunjukkan bahwa remaja yang merasa didukung secara emosional oleh ayah mereka lebih mungkin untuk memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan lebih sedikit mengalami masalah perilaku .
Sebagai penutup, belajar dari Nabi Ibrahim AS dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu para ayah modern membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak-anak mereka. Meskipun dunia tidak pernah berhenti  berubah, kebutuhan dasar akan cinta, perhatian, dan bimbingan tetap sama.Â
Dengan menjadi figur yang penuh kasih, empati, dan konsisten, ayah dapat memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak mereka. Inilah warisan sejati yang bisa mereka tinggalkan—cinta yang tulus dan ikatan yang kokoh.
Allahu a`alam bi showwab, bersambung dengan tema seputar pengauhan remaja insya Allah.
Sobat- sobat budiman yang menemukan ketidak sesuian pada opini ini mohon koreksinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H