Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Sekian Banyak Snakehead Hadir, Aku Berdiri di Titik Nadir....

23 Januari 2021   10:54 Diperbarui: 25 Januari 2021   05:03 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari kian menyengat. Seluruh tubuh dibanjiri keringat. Hati kecewa berat. Bayangan kaleng cat akan penuh sesak, lenyap!

"Untung  sak gunung melengos menggelundung, buntung njegegrek koyo mendung"

Kaleng cat kosong melompong. Jangankan ekor snakehead. Sisiknya saja tak ada. Ikan-ikan itu kini sedang tertawa. Mereka pasti sangat bahagia telah berhasil memperdaya. Aku yakin mereka tidak sedang menganiaya. Hanya ingin agar aku mengambil sebuah pelajaran berhaga.

Pukul 10.10

Aku terpaksa pulang dengan perasaan hampa. Alangkah! Mimpi ternyata hanyalah bayangan semata.

Untuk mengusir kecewa maka aku sempatkan memetik beberapa genggam kangkung sawah yang tumbuh liar di pematang dan di pinggir jalan. Demikian juga genjer, serta palilak (batang tanding) yang tumbuh bebas tidak ada pemiliknya.

Dalam hati aku berkata, "Jika tak ada ikan yang mau aku jadikan masakan dan aku makan. Biarlah kangung, genjer, dan palilak ini yang menemani nanti santap siang. Yang penting perut kenyang."

Pukul 11.12

Sebelum sampai ke rumah, aku sempat berpapasan dengan seorang bapak tua. Berjalan kaki menenteng sepeda. Beberapa ikat jagung segar bersusun di stang sepedanya.

Bapak tua itu tersenyum ke arahku. Mungkin ia berharap ada receh yang aku punya untuk sekedar membeli jagung jajaannya.

Aku pun berhenti dan mengeluarkan uang duapuluh ribuan. "Pak beli jagung duapuluh ribu, dapat berapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun