Pengaruh Iklim terhadap kelangsungan hidup Vatica bantamensis
Seperti banyak spesies endemik lainnya, Vatica bantamensis sangat bergantung pada kondisi iklim lokal untuk dapat bertahan hidup (Syamsuri & Nurdiana, 2020). Iklim di Provinsi Banten yang cenderung tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun menjadi faktor krusial dalam menentukan keberlangsungan hidup tanaman ini.Â
Akan tetapi, perubahan iklim yang terjadi secara global dan berdampak lokal di wilayah ini mengancam habitat alaminya serta kemampuan spesies ini untuk terus berkembang biak.Â
Provinsi Banten mengalami pola curah hujan yang signifikan, dengan musim hujan yang lebat dari bulan November hingga Maret dan musim kemarau yang relatif kering dari bulan April hingga Oktober. Tanaman Vatica bantamensis memerlukan tingkat kelembapan yang tinggi serta tanah yang kaya nutrisi dan stabil dalam hal kelembapan untuk dapat tumbuh secara optimal (Robiansyah dkk., 2019).Â
Dengan adanya perubahan iklim yang menyebabkan variasi yang lebih ekstrem dalam pola cuaca, seperti curah hujan yang lebih deras dalam waktu singkat atau kemarau yang lebih panjang, tanaman ini menghadapi risiko kekeringan atau bahkan banjir yang dapat merusak akar serta sistem penyerapan nutrisi di dalam tanah.Â
Keberadaan varibilitas iklim di wilayah provinsi Banten juga berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup tanaman ini, hal tersebut menyebabkan adanya ancaman terhadap tanaman tersebut.Â
Perubahan-perubahan ekstrem ini mengganggu pola pertumbuhan serta proses reproduksi alami, yang pada akhirnya mengancam keberadaan tanaman ini secara jangka panjang (Purwaningsih, 2021). Selain curah hujan yang tidak menentu, kenaikan suhu juga berdampak langsung pada Vatica bantamensis.Â
Kenaikan suhu dapat memengaruhi ekosistem di mana tanaman ini berada, seperti perubahan dalam pola interaksi dengan spesies lain dan meningkatnya risiko serangan hama serta penyakit (Widiarti dkk., 2022). Dalam kondisi yang semakin panas, pertumbuhan tanaman dapat terhambat, dan proses reproduksi seperti penyerbukan dan penyebaran benih pun menjadi lebih sulit.Â
Ditambah lagi, tekanan manusia seperti konversi lahan untuk keperluan pertanian atau perkebunan turut mempersempit habitat tanaman ini, yang sudah terbatas pada kawasan hutan yang tersisa. Jika kondisi iklim dan habitatnya terus memburuk, keberadaan Vatica bantamensis akan semakin terancam, dan spesies ini berpotensi mengalami kepunahan di habitat aslinya.
Pengaruh Iklim terhadap persebaran Vatica bantamensis
Tanaman ini memiliki persebaran terbatas, khususnya di hutan-hutan tropis primer dengan kondisi mikroklimat tertentu. Iklim yang stabil dengan curah hujan tinggi dan suhu yang relatif konstan menjadi faktor utama dalam persebaran tanaman ini. Di wilayah tropis seperti Banten, pola curah hujan yang musiman mempengaruhi kondisi kelembapan dan kualitas tanah yang sangat dibutuhkan oleh Vatica bantamensis untuk tumbuh dengan optimal.Â