Mohon tunggu...
Muhamad ArifJumansa
Muhamad ArifJumansa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Amatri writer

writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kokoleceran Tanaman Endemik Banten dan Responnya terhadap Kondisi Iklim

9 November 2024   22:40 Diperbarui: 9 November 2024   22:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Iklim terhadap kelangsungan hidup Vatica bantamensis

Seperti banyak spesies endemik lainnya, Vatica bantamensis sangat bergantung pada kondisi iklim lokal untuk dapat bertahan hidup (Syamsuri & Nurdiana, 2020). Iklim di Provinsi Banten yang cenderung tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu yang relatif stabil sepanjang tahun menjadi faktor krusial dalam menentukan keberlangsungan hidup tanaman ini. 

Akan tetapi, perubahan iklim yang terjadi secara global dan berdampak lokal di wilayah ini mengancam habitat alaminya serta kemampuan spesies ini untuk terus berkembang biak. 

Provinsi Banten mengalami pola curah hujan yang signifikan, dengan musim hujan yang lebat dari bulan November hingga Maret dan musim kemarau yang relatif kering dari bulan April hingga Oktober. Tanaman Vatica bantamensis memerlukan tingkat kelembapan yang tinggi serta tanah yang kaya nutrisi dan stabil dalam hal kelembapan untuk dapat tumbuh secara optimal (Robiansyah dkk., 2019). 

Dengan adanya perubahan iklim yang menyebabkan variasi yang lebih ekstrem dalam pola cuaca, seperti curah hujan yang lebih deras dalam waktu singkat atau kemarau yang lebih panjang, tanaman ini menghadapi risiko kekeringan atau bahkan banjir yang dapat merusak akar serta sistem penyerapan nutrisi di dalam tanah. 

Keberadaan varibilitas iklim di wilayah provinsi Banten juga berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup tanaman ini, hal tersebut menyebabkan adanya ancaman terhadap tanaman tersebut. 

Perubahan-perubahan ekstrem ini mengganggu pola pertumbuhan serta proses reproduksi alami, yang pada akhirnya mengancam keberadaan tanaman ini secara jangka panjang (Purwaningsih, 2021). Selain curah hujan yang tidak menentu, kenaikan suhu juga berdampak langsung pada Vatica bantamensis. 

Kenaikan suhu dapat memengaruhi ekosistem di mana tanaman ini berada, seperti perubahan dalam pola interaksi dengan spesies lain dan meningkatnya risiko serangan hama serta penyakit (Widiarti dkk., 2022). Dalam kondisi yang semakin panas, pertumbuhan tanaman dapat terhambat, dan proses reproduksi seperti penyerbukan dan penyebaran benih pun menjadi lebih sulit. 

Ditambah lagi, tekanan manusia seperti konversi lahan untuk keperluan pertanian atau perkebunan turut mempersempit habitat tanaman ini, yang sudah terbatas pada kawasan hutan yang tersisa. Jika kondisi iklim dan habitatnya terus memburuk, keberadaan Vatica bantamensis akan semakin terancam, dan spesies ini berpotensi mengalami kepunahan di habitat aslinya.

Pengaruh Iklim terhadap persebaran Vatica bantamensis

Tanaman ini memiliki persebaran terbatas, khususnya di hutan-hutan tropis primer dengan kondisi mikroklimat tertentu. Iklim yang stabil dengan curah hujan tinggi dan suhu yang relatif konstan menjadi faktor utama dalam persebaran tanaman ini. Di wilayah tropis seperti Banten, pola curah hujan yang musiman mempengaruhi kondisi kelembapan dan kualitas tanah yang sangat dibutuhkan oleh Vatica bantamensis untuk tumbuh dengan optimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun