Mohon tunggu...
Arifin Indra Sulistyanto
Arifin Indra Sulistyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati * Narasumber * Konsultan * Advisor * Assessor * Ilustrator

Telah belajar dan mengalami, terus belajar untuk mengerti dan memberi, ijinkan hamba berbagi literasi , menanti hingga datangnya senja hari. Menulis ibarat melukis kata dengan kuas, media kertas bagai kanvas, fiksi adalah warna bebas. Hitam dan putih adalah fakta dengan batas tegas.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Diskusi Kecil Mengenal Investasi

2 Juni 2022   16:48 Diperbarui: 10 Juni 2022   22:43 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Arifin

“ Ada beberapa faktor lain yang menyebabkan harga property menjadi naik berlipat, yaitu : inflasi, jumlah tanah tidak bertambah, pembangunan infrastruktur, harga bahan bangunan, dan jumlah penduduk”, Pak Sumarto menambahkan.

“ Harus selalu diingat, kondisi ekonomi mempengaruhi kondisi pasar property. Ketika ekonomi booming, maka pasar ramai, sehingga dapat cepat bertransaksi. Sebaliknya ketika ekonomi sedang lesu, maka pasar property akan jauh lebih lesu, hasilnya sulit jual rumah”. Pak Sumarto mengingatkan cucunya.

“ Sebaiknya,  jenis investasi keluarga, idealnya dibagai dalam tiga jenis ini, tidak semuanya dalam satu jenis. Selalu sediakan dana cadangan untuk keperluan emergency”.

“ Property adalah ibaratnya memiliki harta karun yang akan dibuka setelah sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang.”

" Memiliki rumah pertama itu kebutuhan bukan investasi, rumah kedua dan ketiga itu baru investasi", tambah pak Sumarto

***

“ Tanya lagi dong Eyang, apa yang Nanda tidak boleh lakukan?”, tanya sang cucu.

“ Bagi pemula Eyang sarankan menjauhi jenis investasi yang tidak masuk dalam kategori diatas : bukan tujuan Safety, bukan menghasilkan Income dan bukan Treasury”.

“ Ada tiga yang Eyang maksudkan, yaitu jenis investasi yang mengandung unsur spekulasi (untung-untungan), yang ke dua mendekati judi (mirip lotere, tebak-tebakan) dan ke tiga investasi Ponzi Scheme ( investasi palsu,bodong, tipu-tipu)”.

“ Pertama,  investasi spekulasi, yang sangat fluktuatif nilainya dan tidak ada nilai fundamentalnya (contoh satu investasi secara virtual online untuk memiliki sebidang tanah di Bulan dan Mars; contoh kedua investasi mata uang digital crypto, NFT dan turunannya)”. Investasi di asset berbasis mata uang kripto, yang tidak punya nilai intrinsik dan tidak bisa sebagai alat tukar, maka risisikonya seperti spekulasi".

“ Kedua, investasi berbau judi, adalah membeli skim dengan ketentuan  menebak apakah harganya naik atau turun, jika benar tebakan, maka dapat hadiah, jika salah menebak, dana hilang. Ini serupa tapi tak sama dengan binomo trading dan robot trading.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun