Mohon tunggu...
Arifin Biramasi
Arifin Biramasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Sosial, Politik, Hukum

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ke(kalah)an Karena Ke(salah)an

17 Mei 2024   18:03 Diperbarui: 18 Mei 2024   19:31 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Media Indonesia.

Pada kejadian tersebut diatas jika dikorelasikan dalam konteks dinamika politik di negara ini, ketika semua tokoh politik (publik figur) di negara sampai didaerah ini kehilangan eksistensi dan kipra-nya, maka yang kita pertanyakan adalah, masih adakah rakyat  sipil yang masih hidup...? Kenapa harus rakyat ?  Bukan guru atau tokoh politik ? Karena rakyat adalah  pemegang kedaulatan tertinggi di republik ini.  Olehnya itu sebagai penutup dari tulisan ini, kiranya yang paling terpenting sekarang adalah bagaimana membangun kesadaran bahwa; politik adalah tatanan sistem, baik yang dibentuk berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan (konsensus) bukan kesempatan apalagi paksaan dan juga kekuasaan.  Karena sangat mungkin kesempatan itu menjadi alat justifikasi atas sebuah kondisi dalam sistematika kekuasaan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun