Sosok Aqua, lanjut Hadiaman, saat ini menjadi inspirasi banyak orang berkat slogannya "tiada hari tanpa silaturahim". Salah satu kekuatan Aqua bisa mempraktikkan silaturahim secara baik. Aqua Dwipayana, termasuk orang langka yang konsisten bersilaturahim sejak belasan tahun. Kemajuan era teknologi komunikasi ada WA-BBM dan media sosial lainnya, toh Aqua tetap mendatangi satu per satu koleganya sekadar bertatap muka.
Aqua dan Goffar membawa misi dari hati saling berbagi. Tanpa disertai rasa ikhlas, sangat sulit mewujudkan angan-angan itu. Bahkan, Aqua maupun Goffar sudah mewariskan sifat rendah hati -melayani orang lain, kepada anak-anaknya. Menurut Hadiaman, suku Madura (Goffar) dan Minang (Aqua) memiliki filosofi "kepala". Mereka akan memberikan apa saja miliknya, termasuk "kepala" sekalipun, apabila diantaranya terjalin silaturahim secara baik.
Pertemanan antara Aqua Dwipayana dengan Goffar sebenarnya baru terjalin dua minggu yang lalu. Secara kebetulan mereka bertemu dalam sebuah acara pernikahan, dimana mempelai pria dan wanita masih memiliki hubungan keluarga dengan Aqua maupun Goffar. Jadi, tatkala Aqua berniat mampir ke Bebek Sinjay di Bangkalan, Goffar merasa terkejut, dan sama sekali tidak memiliki persiapan khusus.
Hari ini, Â 17 Agustus 2017 merupakan tahun ke 72 bangsa Indonesia telah merdeka. Sekalipun "nikmat" kemerdekaan tersebut belum dirasakan merata oleh ratusan juta penduduk Indonesia, namun saya sadar se-sadar-sadarnya bahwa janji kemerdekaan harus terwujud.
Keberadaan orang-orang sukses selalu menyuguhkan keindahan cerita. Dan keindahan cerita itu semakin bermakna ketika diceritakan ulang sebagai bahan renungan. Sikap dari hati saling berbagi penuh rasa ikhlas, hari-hari ini sangat dibutuhkan.
Dirgahayu Tahun ke 72 Indonesia. Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H