Mohon tunggu...
Ari Fakhrizal
Ari Fakhrizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta di Batas Desa (Chapter 3)

25 Juli 2024   15:23 Diperbarui: 25 Juli 2024   15:55 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lain kali saja bu, saya harus segera pulang."

"Baiklah tapi tolong jangan pergi dulu." Pinta bu Salma, lalu dia berlari kedalam rumah sepertinya hendak mengambil sesuatu. Beberapa saat  kemudian bu Salma keluar dengan membawa amplop polos berwarna putih di tangan kananya.

"Mohon diterima ini adalah tanda terima kasih saya kepada Nak Farid."

"Maaf  Bu saya tidak bisa menerimanya, saya melakukan ini atas dasar keikhlasan." Jawab Farid.

"Saya mengerti, tapi tak baik juga kan menolak rizki yang telah Allah berikan untuk kamu." Terang bu Salma.

"Baiklah saya terima, terima kasih bu. Saya mohon pamit, Assalammualaikum..." Farid memacu sepeda motornya.. Sepasang mata rupanya sedang memperhatikan dari balik jendela, siapa sebenarnya tukang es itu. Ima terus memperhatikan Farid dari kejauhan hingga tikungan terakhir. Benih cinta mulai tertanam, akankah terus tumbuh atau justru mati karena tak tersirami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun