Mohon tunggu...
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095
RIYAS FITRIANINGSIH 121211095 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undira Student Semester 6

Master of Accounting Students - NIM 121211095 - Faculty of Economics and Business - Dian Nusantara University - Forensic Accounting - Lecturers: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ranggawarsita, Kalasuba, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

21 Juli 2024   00:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   00:21 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: ppt prof Apollo

Para leluhur ini memahami bahwa korupsi bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah moral dan sosial.

Dampak korupsi sangatlah luas dan kompleks, meliputi:

Kerugian keuangan negara: Korupsi menguras keuangan negara yang seharusnya digunakan untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Terhambatnya pembangunan: Dana yang dikorupsi dapat menghambat pembangunan infrastruktur, program sosial, dan berbagai proyek penting lainnya.

Menurunnya kepercayaan publik: Korupsi merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi lainnya, sehingga menghambat efektivitas kebijakan dan program pembangunan.

Memicu ketidakadilan dan kesenjangan sosial: Korupsi memperkaya segelintir orang dengan mengorbankan rakyat banyak, sehingga memperparah kesenjangan sosial dan ekonomi.

Merusak nilai-nilai moral bangsa: Korupsi mengikis nilai-nilai moral dan etika, seperti kejujuran, keadilan, dan rasa tanggung jawab, yang merupakan pondasi fundamental bangsa.

2. Mengapa (Why): Akar Persoalan Korupsi di Indonesia

Menurut para leluhur, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap maraknya korupsi di Indonesia, di antaranya:

Lemahnya moral dan etika: Kurangnya integritas dan nilai-nilai moral yang kuat di kalangan pejabat dan masyarakat menjadi celah bagi praktik korupsi.

Sistem yang tidak transparan dan akuntabel: Kurangnya transparansi dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan publik membuka peluang penyalahgunaan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun