Sehingga anak-anak dengan hambatan wicara penting untuk diberikan terapi wicara. Biasanya terapis wicara akan memberikan sebuah program wicara seperti melakukan pijatan di sekitar area wicara dan wajah yang berguna untuk merespon sinap-sinap dan otot-otot pada area mulut agar tidak kaku.Â
Selain itu biasanya terapis juga memberikan sikat oral pada anak dengan hambatan wicara hal ini digunakan untuk merangsang area dalam mulut seperti lidah, area langit-langit mulut, dan bagian dalam pipi.Â
Terapis juga biasanya melatihkan wicara anak dengan media flashcard yaitu anak diminta mengucapkan nama dari gambar yang terdapat pada flashcard.
 Selain itu anak juga biasanya dilatih untuk menjawab pertanyaan sederhana, sehingga pengenalan dalam berinteraksi juga diajarkan pada terapi wicara.
2. Terapi Biomedik.Â
(Rahayu,S.M:2024) menjelaskan bahwa terapi biomedik merupakan penanganan biomedis terhadap anak dengan spektrum autis dengan cara memperbaiki kondisi tubuh anak agar terlepas dari zat-zat perusak seperti keracunan logam berat, allergen dan lain-lain.Â
Untuk prakteknya yaitu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu pada tubuh anak biasanya meliputi pemeriksaan urin, darah,rambut dan fases.Â
Fungsinya adalah untuk mencari zat-zat yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, harapannya adalah sistem saraf pusat bisa bekerja dengan baik sehingga gejala-gejala yang nampak pada anak dengan spektrum autis dapat berkurang.Â
Untuk itu biasanya beberapa kasus pada anak-anak dengan spektrum autis tidak diperbolehkan memakai peralatan makan dari yang berbahan logam, karena zat-zat logam yang terdapat pada peralatan makannya dapat masuk kedalam tubuh dan menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat anak.
3. Terapi makanan.Â
Beberapa kasus menjelaskan bahwa pada sistem pencernaan anak dengan spektrum autis berbeda dengan anak pada umumnya. Â Biasanya sistem pencernaan mereka belum mampu mencerna beberapa zat yang terkandung dalam makanan.Â