"Eh, kenapa ini, Yah? Dimana kita sekarang, nih? Loh, kenapa mobil berada di semak-semak begini?"
Istri terlihat kaget dan setengah panik melihat suasana sekitar. Anak-anak kami pun ikut terbangun. Tapi kemudian segera tertidur lagi.
"Ayah ngantuk, ya? Tadi hilang kendali, ya? Duh, Alhamdulillaah, cuma keluar dari badan jalan. Tidak sampai nabrak. Ya sudah, biar aku gantian yang nyetir. Ayah istirahat dulu."
Kami pun berganti posisi. Istri sekarang yang di belakang setir. Dia mundurkan mobil kembali ke badan jalan. Kemudian dia menyetir dengan kecepatan sedang.
Aku masih diam saja. Selain karena masih tercekam oleh kejadian tadi, juga karena tidak ingin menceritakan rangkaian kejadian selama istri tertidur. Aku tidak mau membuatnya jadi gelisah atau malah ketakutan.
"Ini sekarang posisi kita di mana, Yah? Berapa jauh lagi sampai di tujuan?"
"Kalau lihat di google map ini, harusnya sudah tidak jauh, Bun."
Aku berusaha menjawab dengan tenang. Berusaha bersikap seolah semua masih 'on the track'.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H