Tak hanya itu saja, RTH Kalijodo dilengkapi dengan beberapa sarana publik lainnya, yakni jogging track, lapangan futsal mini, tempat fitnes, ruang serbaguna outdoor, musholla hingga toilet umum.
Sayangnya pada tahun 2023 lalu, kondisi RTH Kalijodo sangat memprihatinkan dan terlihat mulai kusam. Banyak tembok yang sudah retak hingga bagian atap Aula RPTRA Kalijodo bocor saat diguyur hujan.
Mirisnya kondisi RTH Kalijodo kala itu juga menjadi perbincangan hangat di media sosial, hingga akhirnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta harus mengeluarkan anggaran renovasi sekitar Rp1,7 miliar.
Renovasi tersebut juga membuat wajah Kalijodo kembali terlihat berseri hingga ramai dikunjungi oleh para warga penghuni Ibu Kota.
Akan tetapi keluhan kembali terjadi. Banyak warga yang mengeluhkan adanya dugaan praktik pungutan liar atau pungli di Jalan Kepanduan II yang merupakan lokasi area masuk Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.
Jalan Kepanduan II merupakan jalur alternatif dari arah Teluk Gong, Jakarta Utara menuju ke Tambora, Jakarta Barat. Namun, untuk melewati lokasi tersebut warga harus membayar Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
Warga mengeluhkan setiap kendaraan yang melintas menggunakan motor harus membayar sebesar Rp 5 ribu dan untuk mobil sekitar Rp 10 ribu.
Lokasi ini juga dimanfaatkan oleh oknum sebagai tempat parkir liar kendaraan dari para pengunjung RPTRA Kalijodo. Jadi baik yang melintas maupun parkir diwajibkan untuk membayar karcis jika tidak portalnya tak akan dibuka bakan warga juga dilarang untuk melintas.
Tentunya hal ini sangat meresahkan. Banyak juga warga yang berharap masalah pungli di lokasi RTH Kalijodo ini menjadi perhatian serius bagi Pemprov DKI Jakarta dan pihak kepolisian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H