Hanya demi air kehidupan yang akan menyegarkan jiwaku
Di tepian sungai dalam kecerian anak-anak kampung yang sedang mandi hanya air keruh yang kulihat
Tak adakah air kehidupan yang menyegarkan?
Kulangkahkan kaki ini terus tuk menemukan kedamaian yang menyegarkan
Haruskah kusesap butiran embun di dedaunan padi yang segera lenyap dihisap terik matahari?
Haruskah kuhirup uap yang membara?
Akan aku bisa merasakan kesegaran air kehidupan ini yang akan segera melunturkan lekatan-lekatan keinginan yang terus menempel
Ah ternyata aku belum mau menyegarkan hati selain keinginan diri tuk melangkah mencari
Aku terus melangkah dan melangkah tiada henti walau mentari telah bersembunyi di balik dedaunan hutan