Air Kehidupan yang Membawa Kedamaian

Hanya demi air kehidupan yang akan menyegarkan jiwaku

dokpri

dokpri

Di tepian sungai tenang di riuhnya gerak manusia kota hanya air keruh yang kutemui

Di tepian sungai dalam kecerian anak-anak kampung yang sedang mandi hanya air keruh yang kulihat

Tak adakah air kehidupan yang menyegarkan?

Kulangkahkan kaki ini terus tuk menemukan kedamaian yang menyegarkan

Haruskah kusesap butiran embun di dedaunan padi yang segera lenyap dihisap terik matahari?

Haruskah kuhirup uap yang membara?

dokpri

dokpri

Kulangkahkan lagi kaki ini ke dalam belantara sana menyusuri sungai damaiMu yang hanya dirasakan orangtua sederhana

Akan aku bisa merasakan kesegaran air kehidupan ini yang akan segera melunturkan lekatan-lekatan keinginan yang terus menempel

Ah ternyata aku belum mau menyegarkan hati selain keinginan diri tuk melangkah mencari

Aku terus melangkah dan melangkah tiada henti walau mentari telah bersembunyi di balik dedaunan hutan