Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Air Kehidupan yang Membawa Kedamaian

19 November 2018   20:49 Diperbarui: 20 November 2018   09:33 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya demi air kehidupan yang akan menyegarkan jiwaku

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Di tepian sungai tenang di riuhnya gerak manusia kota hanya air keruh yang kutemui

Di tepian sungai dalam kecerian anak-anak kampung yang sedang mandi hanya air keruh yang kulihat

Tak adakah air kehidupan yang menyegarkan?

Kulangkahkan kaki ini terus tuk menemukan kedamaian yang menyegarkan

Haruskah kusesap butiran embun di dedaunan padi yang segera lenyap dihisap terik matahari?

Haruskah kuhirup uap yang membara?

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kulangkahkan lagi kaki ini ke dalam belantara sana menyusuri sungai damaiMu yang hanya dirasakan orangtua sederhana

Akan aku bisa merasakan kesegaran air kehidupan ini yang akan segera melunturkan lekatan-lekatan keinginan yang terus menempel

Ah ternyata aku belum mau menyegarkan hati selain keinginan diri tuk melangkah mencari

Aku terus melangkah dan melangkah tiada henti walau mentari telah bersembunyi di balik dedaunan hutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun