Latar Belakang :Â
Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk pribadi siswa agar memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, serta rasa empati terhadap sesama. Pendidikan karakter diharapkan mampu mengarahkan generasi muda untuk memiliki kepribadian yang kuat dan bertanggung jawab, tidak hanya dalam kehidupan sosial, tetapi juga dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidikan karakter dimasukkan dalam kurikulum sebagai bagian integral yang harus diperhatikan oleh setiap lembaga pendidikan.
Namun, pada awal tahun 2020, dunia, termasuk Indonesia, dikejutkan oleh kemunculan pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Pandemi ini memaksa berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menutup sekolah-sekolah dan beralih ke pembelajaran daring (online). Pembelajaran daring menjadi solusi untuk mengatasi pembatasan sosial yang diterapkan guna mencegah penyebaran virus. Seiring berjalannya waktu, kebijakan ini diterapkan secara lebih luas dan menjadi norma baru dalam dunia pendidikan, meskipun banyak pihak yang menganggap bahwa metode pembelajaran daring memiliki banyak kekurangan.
Selama pandemi COVID-19, sistem pendidikan Indonesia mengalami perubahan signifikan, yang tidak hanya memengaruhi aspek akademik, tetapi juga aspek-aspek lain, termasuk pendidikan karakter siswa. Sebelumnya, pendidikan karakter di sekolah umumnya diintegrasikan dalam berbagai kegiatan tatap muka, baik melalui pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, maupun interaksi langsung dengan teman sebaya dan guru. Namun, dengan adanya pembelajaran daring, banyak aspek dari proses ini menjadi terbatas. Interaksi sosial yang menjadi salah satu elemen penting dalam pembentukan karakter siswa kini terhalang oleh jarak fisik dan keterbatasan teknologi.
Pembelajaran daring pada dasarnya berfokus pada penyampaian materi melalui media digital, seperti video konferensi, tugas daring, serta platform pembelajaran yang disediakan oleh sekolah atau pemerintah. Meskipun hal ini memungkinkan pendidikan tetap berjalan selama masa pandemi, banyak tantangan yang muncul terkait dengan kualitas pembelajaran itu sendiri. Tidak hanya prestasi akademik yang menjadi sorotan, tetapi juga dampak pembelajaran daring terhadap perkembangan karakter siswa.
Secara akademik, pembelajaran daring berpotensi menghadirkan kesulitan yang lebih besar bagi siswa, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan akses internet terbatas atau keluarga yang kurang mampu menyediakan perangkat teknologi yang memadai. Kendala-kendala teknis ini tentu berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang diterima oleh siswa, yang pada gilirannya berpotensi menurunkan prestasi akademik mereka. Selain itu, perubahan dari pembelajaran tatap muka menjadi daring juga mempengaruhi cara siswa berinteraksi dengan materi pelajaran dan guru mereka. Pembelajaran yang dulunya melibatkan diskusi, tanya jawab, serta interaksi langsung dengan teman-teman sekelas, kini menjadi lebih individualistik, dengan waktu dan ruang yang lebih terbatas. Hal ini tentunya mempengaruhi tingkat pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Namun, masalah yang lebih kompleks muncul ketika kita berbicara mengenai pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak hanya membutuhkan pemahaman teoretis, tetapi juga proses internalisasi nilai-nilai melalui pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas ekstrakurikuler, interaksi dengan teman sebaya, serta pengajaran langsung oleh guru merupakan komponen penting dalam pembentukan karakter siswa. Dalam pembelajaran daring, aktivitas-aktivitas ini terbatas, dan siswa lebih banyak belajar secara mandiri tanpa banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan teman sekelas atau berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat memperkuat nilai-nilai sosial dan emosional mereka.
Di sisi lain, meskipun pembelajaran daring memiliki berbagai kelemahan, ada juga potensi positif yang dapat dimanfaatkan. Pembelajaran daring membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan kemandirian dalam belajar, meningkatkan kemampuan teknologi, serta memperluas wawasan mereka melalui berbagai sumber belajar digital. Hal ini bisa menjadi faktor yang mendukung pembentukan karakter siswa, terutama dalam hal kemandirian dan tanggung jawab. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana siswa dapat tetap terhubung dengan nilai-nilai sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter, meskipun mereka belajar dalam ruang virtual.
Selain itu, penting untuk melihat bahwa prestasi akademik dan pendidikan karakter tidak bisa dipandang secara terpisah. Kedua hal tersebut saling berhubungan, dan keduanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pembelajaran yang diterima siswa. Pembelajaran daring yang tidak diimbangi dengan pendekatan yang tepat dalam pembentukan karakter bisa menyebabkan siswa hanya fokus pada aspek akademik tanpa memperhatikan aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka, seperti rasa empati, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Di sisi lain, jika pembelajaran daring disertai dengan strategi yang dapat membangun karakter, seperti pemberian tugas yang berfokus pada kolaborasi, komunikasi, dan pengembangan empati, maka pembelajaran daring dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang penting meskipun secara fisik mereka terpisah.
Pandemi COVID-19 dan penerapan pembelajaran daring memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana perubahan drastis dalam dunia pendidikan dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan siswa, tidak hanya terkait dengan prestasi akademik tetapi juga dengan pendidikan karakter mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi akademik dan pendidikan karakter siswa, terutama di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Siswa SMP berada pada tahap perkembangan yang sangat penting, di mana mereka mulai membentuk identitas diri dan nilai-nilai yang akan membimbing mereka di masa depan. Pembelajaran daring yang diterapkan selama pandemi ini tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap mereka, baik secara akademik maupun non-akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi siswa SMP di masa pandemi, dengan penekanan pada bagaimana pembelajaran daring memengaruhi pembentukan karakter mereka. Sebagai bagian dari analisis, penelitian ini akan melihat berbagai faktor yang dapat mendukung atau menghambat keberhasilan pembelajaran daring, baik dari segi akses teknologi, dukungan orang tua, motivasi siswa, serta efektivitas metode yang diterapkan oleh sekolah. Selain itu, penelitian ini juga akan mencoba memberikan wawasan tentang bagaimana siswa tetap dapat mengembangkan nilai-nilai karakter mereka dalam situasi yang sangat terbatas ini. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi pengembangan kebijakan pendidikan di Indonesia, terutama dalam menghadapi masa depan pendidikan yang semakin bergantung pada teknologi.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi dan karakter siswa, kita dapat merumuskan strategi yang lebih baik untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi moral dan sosial. Pendidikan karakter yang efektif dalam konteks pembelajaran daring di masa depan akan menjadi kunci dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan siap menghadapi tantangan global dengan sikap yang bijaksana.
Siswa menjadi lebih tergantung pada bantuan orang lain dan kurang mandiri, yang berpotensi menghambat kemandirian mereka di masa depan.
Landasan Teori :Â
Pembelajaran daring, yang berkembang pesat selama pandemi COVID-19, merupakan proses pendidikan yang berlangsung melalui internet, memungkinkan interaksi antara pendidik dan peserta didik tanpa tatap muka langsung.Â
Menurut Dabbagh dan Ritland, pembelajaran daring menggunakan alat pedagogis untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.Â
Penelitian menunjukan bahwa meskipun tantangan muncul, seperti kurangnya interaksi langsung, prestasi siswa SMP tetap dapat dipertahankan dengan penerapan stategi pembelajaran yang efektif dan inovatif.Â
Pembelajaran daring juga memberikan fleksibilitas dalam akses materi ajar, yang dapat meningkatkan motivasi siswa.
Metodologi :
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menganalisis pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi akademik dan pendidikan karakter siswa SMP selama pandemi COVID-19. Metode ini dipilih karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fenomena yang terjadi, serta mengukur hubungan antara variabel yang diteliti secara sistematis.
Jenis Penelitian :
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif, yaitu mengumpulkan data melalui instrumen kuesioner untuk mengukur prestasi akademik dan perkembangan karakter siswa yang mengikuti pembelajaran daring.
Populasi dan Sampel :
Populasi penelitian ini adalah siswa SMP di beberapa sekolah di Indonesia yang melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu memilih siswa yang memenuhi kriteria tertentu, seperti : siswa yang telah mengikuti pembelajaran daring setidaknya selama satu semester dan berasal dari berbagai latar belakang (berbeda daerah dan tingkat ekonomi).
 Sampel penelitian terdiri dari 200 siswa SMP yang tersebar di beberapa sekolah yang menerapkan pembelajaran daring. Pembagian sampel ini dimaksudkan untuk mendapatkan representasi yang beragam terkait pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi akademik dan karakter siswa.
Instrumen Penelitian :Â
Instrumental yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibagi menjadi dua bagian utama :
Bagian A : Kuesioner mengenai prestasi akademik siswa, yang mencakup aspek nilai ujian, keaktifan dalam mengikuti pembelajaran daring, dan pemahaman materi yang diajarkan.
Bagian B : Kuesioner mengenai pendidikan karakter siswa yang meliputi sikap terhadap tugas, kedisiplinan dalam belajar, interaksi sosial, empati, dan tanggung jawab.
Selain kuesioner, wawancara mendalam dengan beberapa guru dan orang tua siswa dilakukan untuk memperoleh data kualitatif sebagai pendukung.
Teknik Analisis Data :
Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik statistiik deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik sampel, sedangkan analisis inferensial, seperti uji regresi linear, digunakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi akademik dan karakter siswa. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan narasi yang menggambarkan hubungan antar variabel.
 Pembahasan :
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa temuan penting terkait pengaruh pembelajaran daring terhadap prestasi akademik dan pembentukan karakter siswa SMP selama pandemi.
Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Prestasi Akademik :
Sebagian besar siswa melaporkan adanya penurunan dalam prestasi akademik mereka selama pembelajaran daring. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keterbatasan akses teknologi, kesulitan dalam memahami materi tanpa interaksi langsung dengan guru, dan gangguan dari lingkungan rumah. Sebagian siswa yang tinggal di daerah dengan kualitas internet yang buruk kesulitan untuk mengakses materi pembelajaran secara efektif, sehingga berpengaruh pada hasil ujian dan penugasan yang diberikan oleh guru. Meskipun ada sebagian kecil siswa yang merasa lebih mudah belajar mandiri melalui platform daring, mayoritas siswa merasa bahwa mereka membutuhkan bimbingan langsung untuk mencapai pemahaman yang optimal.
Dampak Pembelajaran Daring terhadap Pembentukan Karakter :
Pembelajaran daring terbukti mengurangi kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi langsung dengan teman sekelas dan guru. Keterbatasan interaksi sosial ini memengaruhi pembentukan karakter siswa, terutama dalam aspek kerja sama, empati, dan disiplin. Sebagian besar siswa merasa kurang terhubung dengan teman-teman mereka, yang mengurangi pengalaman belajar bersama. Siswa yang sebelumnya aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi di sekolah, seperti pramuka atau OSIS, merasa kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Namun, beberapa siswa melaporkan bahwa pembelajaran daring meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab mereka dalam belajar, karena mereka harus lebih mengatur waktu belajar sendiri.
Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring :
Orang Tua berperan besar dalam mendukung pembelajaran daring siswa, terutama dalam mengatur jadwal dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Namun, banyak orang tua yang mengeluhkan kurangnya kemampuan untuk membimbing anak-anak mereka dalam memahami materi pelajaran, terutama dalam pelajaran yang memerlukan keterampilan khusus atau materi yang lebih sulit. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun orang tua memiliki peran penting, mereka sering kali tidak memiliki kompetensi atau waktu yang cukup untuk sepenuhnya mendukung anak-anak mereka dalam proses pembelajaran daring.
Keterbatasan Akses dan Kesenjangan Sosial :
Akses terhadap teknologi menjadi kendala utama dalam pembelajaran daring. Di beberapa daerah terpencil, masih banyak siswa yang kesulitan mendapatkan perangkat yang memadai atau koneksi internet yang stabil. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam kualitas pendidikan yang diterima, yang pada gilirannya memengaruhi prestasi akademik dan perkembangan karakter siswa. Kesenjangan ini semakin memperburuk ketidaksetaraan pendidikan yang ada, mengingat bahwa tidak semua siswa memiliki kondisi yang sama dalam hal akses teknologi.
Hasil :
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik dan pendidikan karakter siswa SMP selama pandemi COVID-19. Secara umum, pembelajaran daring berpotensi menurunkan prestasi akademik siswa, terutama di kalangan siswa yang memiliki akses terbatas terhadap teknologi dan internet. Di sisi lain, pembelajaran daring juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemandirian, tetapi hal ini diimbangi dengan penurunan keterampilan sosial dan karakter seperti empati dan kerja sama.
Faktor-faktor yang memengaruhi prestasi akademik dan pendidikan karakter selama pembelajaran daring meliputi:
Akses terhadap perangkat dan internet.
Keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran.
Motivasi dan disiplin diri siswa dalam mengatur waktu belajar.
Kurangnya interaksi sosial dengan teman-teman dan guru.
Kesimpulan :
 Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap prestasi akademik dan pembentukan karakter siswa SMP. Meskipun pembelajaran daring menawarkan fleksibilitas dan kemandirian dalam belajar, ia juga menimbulkan berbagai tantangan, terutama dalam hal akses teknologi dan pengurangan interaksi sosial yang penting dalam pembentukan karakter. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, seperti memperbaiki infrastruktur teknologi, melibatkan orang tua lebih aktif dalam mendukung pembelajaran siswa, serta merancang pembelajaran yang lebih kolaboratif dan berbasis pada pengembangan karakter, meskipun dilakukan secara daring.
Daftar Pustaka :
Agung, F. M., & Lestari, D. (2020). Pendidikan Karakter dalam Era Digital: Tantangan dan Solusi. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2), 45-58.
Arifin, Z. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Prestasi Akademik Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Indonesia, 21(3), 122-134.
Kurniawan, D. (2021). Pembelajaran Daring di Masa Pandemi: Pengaruh terhadap Karakter dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 16(4), 98-110.
Sari, R. P. (2021). Dampak Pembelajaran Daring terhadap Perkembangan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 14(2), 101-113.
Suyadi, A. (2020). Pendidikan Karakter di Era Pandemi: Antara Tantan
gan dan Harapan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(1), 56-67.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H