Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyoal Istilah Parasosial dan Pemujaan Selebriti pada Perilaku Penggemar

12 Oktober 2020   15:01 Diperbarui: 2 Juni 2021   12:30 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istilah Parasosial dan Pemujaan Selebriti pada Perilaku Penggemar. | Kompas

Skala ini memang populer karena konsep pemujaan selebriti (celebrity worship), tapi pada penelitian Lynn McCutcheon pada tahun 2002 yang berjudul 'Are parasocial relationship styles reflected in love styles?' ia menggunakan skala Celebrity Attitude Scale pada konsep hubungan parasosial (parasocial relationship) 

Namun dikutip pada studi komparatif
'A clinical interpretation of attitudes and behaviors associated with celebrity worship' pada tahun 2003 oleh John Maltby, James Houran, dan Lynn McCutcheon. Disitu dinyatakan bahwa

"The phenomenon of celebrity worship is currently conceptualized as an abnormal
type of parasocial relationship.."

Artinya konsep pemujaan selebriti adalah bentuk abnormal dari hubungan parasosial. Ini yang semakin membingungkan. 

Lalu apa bentuk hubungan parasosial yang normal? Dan mengapa pemujaan selebriti berupa tingkatan dari rendah ke tinggi, jika itu merupakan bentuk abnormal? Padahal level rendah dan sedang terlihat normal-normal saja? 

Selain itu jika pemujaan selebriti adalah bentuk abnormal dari hubungan parasosial, mengapa konsep hubungan parasosial menggunakan alat ukur atau skala yang sama dengan pemujaan selebriti oleh Lynn McCutcheon? 

Sebelum itu, definisi dari hubungan parasosial dan pemujaan selebriti memiliki satu hal yang sama yakni 'one sided relationship'. Hubungan parasosial dengan figur media sedangkan pemujaan selebriti hanya mengganti figur media dengan selebriti dan menambahkan motivasi atau obsesi berlebihan terhadap selebriti. 

Banyak penelitian terkait pemujaan selebriti menggunakan skala ini dan dikorelasikan dengan masalah emosi, sosial dan harga diri. Seperti isolasi diri, neurotik, psikotik, depresi dan citra tubuh. Beberapa penelitian terkait menunjukkan korelasi yang positif. Penelitian korelasi belum tentu menjadi sebab-akibat, sehingga hasil penelitian kemungkinan hanya digunakan sebagai prediktor dan melihat kecenderungan pada gejala mental tertentu. 

Pertanyaan kenapa kedua konsep yakni hubungan parasosial dan pemujaan selebriti menggunakan alat ukur yang sama masih dipertanyakan. 

*** 

Pada dasarnya parasosial berfokus pada individu yang mengkonsumsi media, dan bisa diterapkan tidak hanya pada penggemar musik, dan budaya pop, tapi polarisasi politik. Apa dampak dari mengkonsumsi media itu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun