Mungkin beberapa pemirsa menganggap jika menonton drama ini dapat meningkatkan coping mereka dalam menghadapi masalah. Ketahanan hati mereka akan dilatih sembari menonton drama yang bikin mereka tersayat-sayat. Tapi bukannya meningkatkan coping stress malah pemirsa jadi kesal dan stres.
***
Tamatnya drama The World of the Married memberikan nafas lega dan juga nafas kesal. Lega karena dramanya berakhir dan juga kesal akibat nonton dari awal sampai akhir.
Mungkin kesan "kesal dan menjengkelkan" memang sudah menjadi senjata utama dalam drama ini untuk menaklukan para pemirsa. Terutama melalui karakter, adegan dan situasi yang membuat kita sering naik darah.
Drama ini bukan memperlihatkan dan menakut-nakuti orang agar tidak menikah. The World of the Married hanya menceritakan sisi lain dari dunia pernikahan yang menyedihkan dan dianggap tabu yang mungkin bisa terjadi dalam dunia nyata. Pelajaran terpenting adalah komitmen dalam suatu hubungan pernikahan merupakan sesuatu yang tidak bisa dipermainkan.
Namun ada kesimpulan lain setelah lelah menonton setiap episode dari drama The World of the Married ini
"Nonton sebentar, sudah kesal. Berhenti nonton, jadi kesal. Sudah tamat, malah tambah kesal. "
Kritik dan Saran Terbuka untuk Tulisan Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H