Daripada marah ke orang lain dan merusak hubungan, lebih baik marah ke Lee Tae Oh sebagai pelampiasan. Tapi drama ini sudah selesai, lalu bagaimana nasib pemirsa yang pengendalian emosinya buruk ya? Kesal karena tidak ada katarsis, memendam emosi jadinya.
2. Bukan Penasaran dengan Ceritanya, Tapi Emang Baper dan Kebawa Emosi! Â
"Kok bisa bikin emosi Drakor satu ini !?"
Sebenarnya untuk masalah cerita pada umumnya pemirsa akan selalu merasa penasaran. Tapi untuk drama ini sepertinya bukan penasaran yang biasanya.
"Kira-kira hal apa yang bikin kita emosi dan baper lagi ya di Drakor ini!?"
Ekspetasi bahwa pemirsa akan tersayat-sayat hatinya ketika menonton Drakor ini sudah terbangun sejak awal episode. Ini yang membuat pemirsa akan emosi ketika melihat kejadian apapun di drama ini.
Apalagi tagline "Ji Sun Woo vs The World" cocok sekali dengan drama ini. Serasa sekampung Gosan (tempat drama ini) jadi terlibat dan membuat rumit kehidupan si Ji Sun Woo.
Lee Tae Oh sepertinya juga mempunyai karakter yang sangat dependen (bergantung) dengan orang-orang yang pernah mencintai, perhatian dan selalu ada disampingnya ketika dalam masa sulit. Buktinya, kenapa Tae Oh masih mengejar mantan istrinya setelah kehilangan segalanya?
Karakter orang dewasa yang "plin-plan" atau tidak teguh dan tegas dengan prinsip dalam drama ini memang selalu bikin geregetan. Tidak hanya di drama, di kehidupan nyata pun, kita tidak kuat menghadapi karakter orang yang seperti itu. Hal ini yang membuat emosi pemirsa dipermainkan, jadi baper dan marah.
3. Bikin Curiga Terus Kepada Pasangan
"Apa pasanganku selama ini kayak Lee Tae Oh juga ya!? Ah bentar-bentar gak mungkin deh. Tapi bisa jadi juga dia..... "