Lalu ketika isu sudah populer "si korban" yang merasa sudah menerima diri apa adanya malah membungkam orang yang mengatakan fakta tentang "fisiknya" dan mengajaknya untuk hidup sehat dan teratur dengan mengatakan "Ah, dasar lu body shaming".
Jadi isu ini kayak muter saja. Banyak orang yang susah dikontrol omongannya dan memang susahnya menjaga perasaan orang lain, dan dari sisi lain orang yang merasa "menjadi korban" ada yang belum bisa menerima diri sendiri dan meski ada yang sudah menerima diri sendiri, ketika ada orang berkomentar tentang fisik, orang yang merasa "menjadi korban" akan mengecap orang tersebut dengan pelaku body shaming".
Jadi menurut saya lebih baik kamu menerima diri kamu sepenuhnya dan cintai diri kamu seutuhnya. Lalu kamu juga harus menerima kenyataan bahwa orang yang berkomentar dan menggubris itu memang susah dikendalikan. Selain itu cari kelebihan dari kemampuan yang kamu miliki dan cari hal positif yang ada pada dirimu. Sehingga kamu punya hal yang bisa kamu banggakan ke orang lain.
Kritik dan saran terbuka untuk tulisan ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H