Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengomentari Fisik Tak Selalu Berarti "Body Shaming"

6 Maret 2020   12:28 Diperbarui: 7 Maret 2020   22:44 3122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Freepik

Sama seperti ketika bentuk fisik kita dikomentari oleh orang-orang. Kalau dibilang gemuk terus merasa sebel dan marah-marah. Berarti ia memaknai kata "gemuk" tersebut kepadanya sebagai hal yang negatif. Tapi kalau dibilang gemuk terus santai aja, ia menanggapinya biasa. Kalau dibilang gemuk terus malah enak diajak guyon seperti "Emang badan gue kayak bus, kenapa lo!" sambil ngakak. Berarti ia memaknai kata "gemuk" sebagai hal yang bisa dibuat bercandaan.

Tapi gak semua orang kan kayak gitu, saya paham sekali kok. Menurutku daripada kamu berharap sama orang lain untuk menjaga perkataannya agar perasaanmu nyaman. Kamu yang lebih baik menjaga perasaanmu dan jangan berekspetasi dengan perkataan orang lain.

Karena sulit lho mengontrol orang berbicara dan berkomentar agar sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Orang itu punya pikiran yang berbeda, lingkungan yang berbeda, pengetahuan yang berbeda dan pengalaman yang berbeda. Lebih enak yang jaga perasaan itu kamu sendiri, dan jangan jadikan perasaanmu itu tanggung jawab banyak orang. Susah juga kalau gitu sis bro!

Jaga Tubuh dan Kesehatanmu, Jangan Hanya Asal Menerima Diri Sendiri

"Ayo olahraga di car free day Bang, mumpung besok kuliah free."

"Enggak, aku udah menerima diriku yang gemuk ini kok."

"Ya gak gitu juga bambang!"

Menerima diri sendiri dengan tubuhmu yang "menurutmu" sudah aman dari ancaman penyakit, gak bisa jadi alasan buat kamu hanya rebahan di kamar dan main game online. Kesehatanmu itu yang di jaga. Ya, saya tahu sih itu tubuhmu sendiri. orang-orang gak boleh komentar, nanti kamu komen "kenapa kalian body shaming?". Padahal kagak maksud gitu.

Self love ya berarti kamu juga jaga kesehatan dan badanmu. Makan di jaga, olahraga teratur. Bukan malah komentar orang lain yang diatur. Maunya kamu mencintai diri dan teratur. Malah orang lain dibungkam jangan sok ngatur. Itu lah maksud saya, ketika isu "body shaming" ini malah dijadikan bahan buat "korban" untuk menerima dirinya sendiri dengan asal-asalan dan santai tanpa mau repot-repot hidup sehat dan olahraga teratur. Ribet juga isu serius dijadiin mainan sama si "korban".

**

Akhir kata saya hanya ingin menjelaskan bahwa isu body shaming itu menurut saya terjadi karena pemaknaan yang kurang baik dan individu yang belum menerima dirinya sepenuhnya. Terlepas dari pelaku yang memiliki niatan atau hanya sekedar basa-basi dan candaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun