Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Sang Pustaka

13 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 13 Februari 2024   06:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampul kusammu bagai pintu usang,

Menawarkan pelarian menuju dunia yang lain dan lapang.

Pahlawan dan penjahat bertikai di genggaman,

Naga raksasa dan harta tersembunyi dalam lamunan.

Halaman demi halaman kudatangi dengan suka cita,

Mengukir cerita di lubuk jiwa yang dahaga.

Kau selalu menanti dengan setia, tanpa menghakimi,

Di ruang sunyi kamar atau saat hati sendiri.

Ceritamu memberi kekuatan, membangkitkan tawa,

Menanamkan kebijaksanaan yang kupupuk tanpa disadari hingga dewasa. 

Teman di balik sampul, perjalanan kita belum ujung,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun