Â
Ahad lalu saat akan diadakan acara buka bersama selepas maghrib, aku datang ba'da ashar untuk mengaji seperti biasanya. Namun kulihat, kakak masih tertidur pulas. Sepertinya kakak merasa kedinginan. Niat hati ingin memanggil Bapak untuk membangunkan kakak agar sholat ashar. Tapi beliau pergi ke pasar membeli daging karena kurang untuk acara berbuka.Â
Â
Aku tak tega membangunkan kakak yang pulas tidurnya. Aku masuk lalu menarik selimut tebal itu untuk menutupi tubuh kakak. Sekali lagi, maaf kak kalau aku telah lancang berbuat begitu.Â
Â
Pandangan sekejab itu masih membekas. Maukah kakak menikahiku? Tanggal 26 dan 27 bulan depan, ada pesta tahunan di kampung kami. Aku harap kakak dapat menghadirinya. Sekaligus menjawab permintaan ini.Â
Â
Salam hormatku, Laila Jamilah.
Â
Agh, aku jadi bersalah. Gumamku.Â
***