Mohon tunggu...
Ardel Bayu Adityo
Ardel Bayu Adityo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana | Jurusan Ilmu Komunikasi | Prodi Digital Communication | NIM 44521010069

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemampuan memimpin diri Dan upaya Pencegahan korupsi dan etik menurut kepemimpinan Adolf Hitler

22 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:15 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media massa dikendalikan oleh negara untuk menyebarkan propaganda yang mendukung pemerintah dan pemimpin.

Informasi yang bertentangan dengan narasi pemerintah disensor atau dihancurkan.
Contoh: Di bawah Hitler, Kementerian Propaganda yang dipimpin oleh Joseph Goebbels memonopoli semua saluran komunikasi untuk mendukung ideologi Nazi. 
Dan juga Penerapan Gestapo (polisi rahasia Nazi) yang memantau, menangkap, dan menghukum siapa saja yang dianggap sebagai ancaman terhadap rezim Nazi.  

Meskipun totalitarianisme klasik jarang ditemukan di dunia modern, beberapa negara masih menunjukkan elemen-elemen totalitarianisme, seperti kontrol ketat terhadap media dan penghapusan oposisi politik. Totalitarianisme tetap menjadi peringatan tentang bahaya kekuasaan yang tidak terkendali dan pentingnya demokrasi serta kebebasan individu.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

3. Fasisme

Fasisme adalah ideologi politik otoriter yang menekankan kekuatan negara, disiplin, dan loyalitas mutlak terhadap pemimpin. Hitler menerapkan prinsip-prinsip fasisme dengan menghapus kebebasan individu dan menggantikannya dengan ketaatan penuh kepada negara Nazi dan dirinya sebagai pemimpin. Partai Nazi menjadi satu-satunya partai politik yang diizinkan, dan oposisi dihancurkan. Contoh: Paramiliter seperti SA (Sturmabteilung) dan SS (Schutzstaffel) digunakan untuk menegakkan kekuasaan dan menakut-nakuti oposisi.  

Fasisme adalah ideologi politik yang muncul pada awal abad ke-20 dan menekankan otoritarianisme, nasionalisme ekstrem, dan kontrol penuh oleh negara atas masyarakat. Fasisme menolak demokrasi liberal, sosialisme, dan komunisme, dengan fokus pada kekuatan negara, disiplin, dan loyalitas mutlak kepada pemimpin.

Fasisme berkembang di Eropa, khususnya di Italia di bawah Benito Mussolini dan di Jerman di bawah Adolf Hitler (meskipun istilah "Nazisme" lebih spesifik untuk Jerman).

Adolf Hitler adalah salah satu tokoh utama yang mempraktikkan fasisme dalam bentuknya yang paling ekstrem. Kepemimpinannya di Jerman (1933--1945) mencerminkan karakteristik inti dari ideologi fasisme, yang diadaptasinya menjadi Nazisme (Nationalsozialismus), dengan penekanan pada nasionalisme ekstrem, totalitarianisme, rasisme, dan militerisme.
Hitler menanamkan rasa nasionalisme ekstrem kepada rakyat Jerman dengan menekankan keunggulan ras Arya dan pentingnya membangun kembali kejayaan Jerman. Contoh dalam Kepemimpinan Hitler adalah Ideologi Lebensraum (ruang hidup) digunakan untuk membenarkan ekspansi wilayah ke Eropa Timur.
Propaganda Nazi mempromosikan keunggulan ras Arya sebagai ras "murni" yang berhak memimpin dunia.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

4. Darwinisme Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun