Mohon tunggu...
Ararya Pandya Arjana
Ararya Pandya Arjana Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar SMAN 28 Jakarta

studying....

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Dream Along

25 November 2020   23:49 Diperbarui: 2 Desember 2020   18:17 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula dengan Rafi yang terkejut ketika siswi baru itu datang. Tidak seperti siswa lain yang terkejut karena penampilan ataupun asalnya, Rafi terkejut tidak lain karena sebelum nya tidak pernah ada perubahan, dan terlebih lagi saat Sakura memasuki kelas ia membawa sebuah buku. Buku itu adalah buku yang sama dengan yang ia baca di perpustakaan sore itu. Sebelum nya Rafi sempat mencoba mencari buku itu karena ia berpikir bahwa buku tersebut mungkin adalah pemicu terjadinya hal ini, namun tak kunjung ia menemukan nya, dan sekarang buku itu muncul di hadapan nya dan dibawa oleh seorang yang tidak pernah ia lihat sebelum nya. Tentu perubahan ini adalah segelintir harapan baru baginya untuk keluar dari siklus tak berujung ini.

Setelah Sakura pergi ke tempat duduknya kelas kembali tenang dan pelajaran dimulai. Setelah pelajaran selesai dan jam istirahat dimulai guru meninggalkan kelas dan beberapa murid langsung mengelilingi meja Sakura, ada yang ingin berkenalan atau berteman, ada yang ingin menarik perhatiannya, dan ada juga yang hanya sekedar penasaran. Namun tidak berlangsung lama beberapa siswa tersebut membubarkan diri, bukan apa – apa, hanya saja Sakura yang selalu bersikap dingin saat diajak bicara.

Setelah yang lain sudah tidak tertarik mendekati Sakura, Rafi mendekat dan memberi Sakura sepucuk surat dan kembali ke tempat duduk nya. Namun setelah Sakura membaca surat tersebut ekspresi nya berubah terkejut dan melihat ke arah Rafi namun Rafi hanya melirik balik sambil tersenyum dan tidak mengatakan apa – apa, tidak ada yang tahu apa isi surat tersebut, bahkan beberapa teman sekelasnya mengira bahwa itu adalah surat cinta, tapi Rafi tidak mempedulikan pendapat teman sekelas nya.

Sepulang sekolah Rafi tidak langsung kembali ke  rumah, ia pergi ke perpustakaan menunggu sesuatu. Tidak berapa lama menunggu Sakura masuk ke dalam perpustakaan dan menghampiri Rafi. Rafi tentunya melihat kedatangan Sakura dan menutup buku yang dibacanya. Melihat Sakura datang tentu ia merasa senang, karena dugaan nya pagi tadi benar, yaitu Sakura menderita nasib yang sama sepertinya.

“Apa yang kamu tulis dalam kertas itu benar ?”

“Menurut mu ?”

Cukup dengan sepatah kata Sakura sudah mengerti maksud dari Rafi, karena semuanya sudah dijelaskan dalam surat yang diberikan Rafi sebelum nya.

“Baiklah, apa saja yang sudah kamu ketahui dari kejadian aneh ini”

Tentu itu adalah hal pertama yang ditanyakan Rafi kepada Sakura, karena itu adalah alasan utama Rafi mengundang Sakura ke perpustakaan setelah sekolah. Setelah itu mereka berbincang cukup lama membicarakan apa saja petunjuk yang sudah mereka dapat selama ini dan menggabungkan nya. Karena hari sudah menjelang malam sudah sepantasnya mereka pulang ke rumah masing – masing karena mereka sendiri masih merupakan seorang siswa SMA, dan perpustakaan tempat mereka berdiskusi juga sudah mau ditutup.

Sepuluang nya ke rumah masing – masing mereka berdua sempat termenung namun dalam hatinya mereka merasa senang karena mereka selangkah lebih dekat untuk keluar dari siklus tidak berujung ini. Seperti dugaan mereka, buku tersebut merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah ini. Namun semua tidak semudah itu, karena ada beberapa halaman dari buku tersebut yang hilang dan terdapat juga beberapa kalimat yang tidak dapat mereka baca. Namun 2 tentu lebih baik dari 1 bukan ?, dengan mereka bekerja sama tentu semua hal akan menjadi lebih mudah.

Esok harinya seperti yang sudah dijanjikan mereka bertemu lagi di perpustakaan sepulang sekolah. Mereka mulai membahas misteri dari buku tersebut, kebanyakan orang mungkin tidak akan mengerti apa isi dari buku tersebut karena tulisan dalam buku itu berbahasa jepang, tidak aneh bagi Sakura dan Rafi untuk bisa berbahasa jepang, karena Sakura sendiri berasal dari jepang dan untuk Rafi jepang merupakan kampung halaman dari ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun