Namun saya pastikan, setelah 3 bulan, saya akan benar-benar putus hubungan dengan HCI. Iya, saya mungkin hanya satu nasabah yang tidak ada artinya dibanding ribuan atau jutaan nasabah HCI lainnya, namun HCI bisa cek track record pembayaran tagihan saya selama ini (termasuk kontrak-kontrak yang sudah selesai sebelumnya), tidak ada masalah bukan? Terlambat pun tidak rasanya.Â
Pelunasan di awal ini pun tadinya juga memang hanya karena sedang ada rejeki lebih saja kok. Sehingga misal saya butuh bantuan "dana darurat", HCI bisa saya hubungi sewaktu-waktu. Tadinya.Â
Namun dengan pengalaman mengecewakan ini, sepertinya sudah saatnya saya berpaling pada yang lain. Iya, saya tuh memang ga bisa dikecewakan orangnya. Memaafkan pasti, tapi susah percaya lagi (eeeaaaa!).Â
Atau ya sudah, saya anggap ini untuk kode dari Tuhan. Mungkin memang sudah saatnya upgrade hidup dengan tidak perlu ngutang-ngutang lagi. Sudah ada yang kasih makan ini kok, hehehe...Â
Salam dari Tepian Musi Kota GudegÂ
-----------
UPDATE, ditulis 11 November 2021
Tanggal 9 November siang, hanya selang beberapa jam setelah tulisan saya ini tayang, saya langsung ditelpon oleh CS HCI (Mohon maaf, Mbak CS, saya kurang jelas denger namanya😅)Â
Mbak CS tersebut mengonfirmasi beberapa hal untuk memastikan kronologi detail kejadian. Saya menjelaskan apa adanya seperti apa yang telah saya alami.Â
Singkat cerita, Mbak CS mewakili HC menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang saya alami dan berupaya menyelesaikannya. Meski demikian, saya diminta menunggu karena pihak HCI masih harus melakukan semacam investigasi internal (termasuk memeriksa kembali rekaman telepon saya dengan CS Rian sebelumnya).Â
Ok. Tidak masalah buat saya. Saya hanya meminta pihak HCI bisa segera memberi saya keputusan maksimal tanggal 12 November 2021 (sesuai batas akhir waktu pembayaran pelunasan seperti yang disampaikan CS Rian pertama kali). Mbak CS tidak bisa menjanjikan hal tersebut, namun dia berkata akan mengupayakan sebaik-baiknya.Â