Tidak akan ada yang mengerti. Tidak pula Aya atau siapapun. Namun bagi Rafa, surat dari ibunya adalah harta karun tak ternilai.
Selongsong jiwa kosong seorang lelaki dua puluh sembilan tahun yang sekian lama terbelenggu rasa bersalah karena pernah terpergok tidur dengan ayah tirinya sendiri, baru saja menerima kado terindah dari seorang ibu yang sudah lebih dulu sampai ke surga : sebuah pengampunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!