Kesibukan Stasiun Manggarai jelas tak bisa dibandingkan dengan Stasiun Kota Baru di Kota Malang.
Bahkan menurut Djoko Setijowarno selaku pengamat transportasi seperti dilansir Liputan6, Stasiun Manggarai memperkuat status Jakarta sebagai kota metropolitan dunia. Ditetapkan sebagai pusat integrasi kereta api pertama di Indonesia, Manggarai memang masih terus bersolek untuk para penumpang KAI Commuter.
Namun tak banyak yang tahu bahwa ratusan ribu orang yang singgah di Stasiun Manggarai setiap harinya adalah para agen lingkungan. Ya, keputusan mereka untuk memilih berangkat kerja, berangkat sekolah atau sekadar berpindah lokasi dengan KAI Commuter adalah sebuah upaya tanpa sadar yang berdampak ke keselamatan Bumi.
Kalian tentu tahu bahwa pada bulan Juli-Agustus 2023 kemarin, Jakarta tengah disorot habis-habisan karena kualitas udaranya yang sangat buruk. Bahkan dengan polutan PM2.5, setiap orang di Jakarta pada tahun 2023 ini rata-rata mendapat paparan polusi udara setara merokok 2,2 batang per hari, seperti dilansir Katadata.
Buruknya kondisi udara Jakarta itu menuru Jalal yang adalah seorang Sustainable Provocateur, disebabkan oleh tiga sektor utama yakni industri, PLTU dan transportasi. Penggunaan kendaraan umum seperti KAI Commuter adalah upaya yang tepat untuk menekan emisi sektor transportasi. Memberikan manfaat keberlanjutan, KAI Commuter saat ini terutama yang beroperasi di Jakarta seperti KRL, Commuter Line Basoetta, MRT dan LRT sudah menggunakan tenaga listrik yang tentunya emisi karbon jauh lebih rendah daripada kendaraan pribadi.
Jika kesadaran untuk beralih ke transportasi umum ini semakin tinggi, kebutuhan akan bahan bakar fosil akan berkurang dengan drastis, dan bukan tak mungkin selimut polusi di udara bisa terkikis.
Tentu sebuah kebanggaan sendiri bagi mereka yang selalu melintas di tengah hiruk-pikuk Stasiun Manggarai, bahwa pilihan untuk naik-turun gerbong KAI Commuter tak hanya sebuah perjuangan mewujudkan mimpi, tapi juga memelihara Bumi.
Sebuah cerita indah yang terangkai dari padatnya Manggarai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H