Agar bisa naik KRL Commuter Line, kalian tinggal melakukan tap-in kartu e-money pada mesin pembaca kartu di gate stasiun untuk masuk ke dalam peron. Saat itu aku cukup kaget karena tarif KRL sangatlah terjangkau yakni Rp3.000 untuk 25 kilometer pertama dan kemudian dihitung Rp1.000 setiap 10 kilometer berikutnya. Seorang petugas memberitahuku untuk menanti di salah satu jalur di mana KRL Commuter Line Cikarang menuju Stasiun Manggarai akan tiba.
Dan saat itulah, aku membaur dengan mereka.
Mereka yang selama ini hanya kulihat di media.
Para pejuang ibukota yang mungkin setengah dari 24 jam kehidupannya setiap hari, habis di gerbong-gerbong KAI Commuter.
Kulirik smartwatch di pergelangan tangan kananku, sudah memasuki jam makan siang. Aku tak menyalahkan kalau gerbong KRL yang kunaiki memang cukup penuh, meskipun aku masih bisa memperoleh tempat duduk. Hanya tujuh menit lamanya, kereta ini mulai mengurangi kecepatannya dan sampai di Stasiun Manggarai.
Apa yang membuatku cukup terkejut ketika tiba di Stasiun Manggarai adalah bagaimana para penumpang KAI Commuter ini semakin mempercepat langkah mereka. Ada yang langsung berpindah peron dan menanti kereta-kereta lain, tapi ada juga yang memilih keluar dari stasiun dengan ponsel-ponsel di telinga untuk membuat janji pada para driver online yang menjemput, atau ada juga yang memilih duduk atau menyandarkan diri mereka sejenak untuk menarik napas yang terdengar begitu lelah.
"Baru pertama kali ke Manggarai, ya? Untung pas jam makan siang. Kalau mau uji nyali, coba pas jam sore atau pagi,"
Kutolehkan kepalaku, seorang petugas Stasiun Manggarai tersenyum lebar. Sepertinya sangat paham kalau aku memang bukan pengunjung rutin stasiun ini.
KAI Commuter Line, Perpanjang Mimpi, Perpanjang Usia Bumi
Satu rangkaian KRL terdiri dari 8 hingga 12 kereta dengan kapasitas maksimal 3.000 penumpang. Dengan demikian, satu rangkaian KRL tersebut mampu menggantikan penggunaan 428 mobil pribadi dan 1.500 sepeda motor -- Republika, Juni 2023
***