Juli 2023 kemarin, aku kembali berkesempatan untuk ke Jakarta.Â
Menginap di sebuah hotel di kawasan Blok M, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencoba menaiki KAI Commuter di pagi hari, saat jam-jam sibuk itu terjadi.
Berjalan dari hotel ke Stasiun Blok M, aku memulai perjalananku dengan menikmati MRT Lin Utara-Selatan. Sama seperti saat naik KRL Commuter Line, aku hanya tinggal melakukan tap-in kartu e-money di gate untuk bisa memasuki area stasiun. Sebelumnya aku memang sempat mengecek saldo kartu e-money lewat fitur NFC pada ponsel dan ternyata masih terbilang cukup untuk membiayai perjalananku.
Tak langsung ke Manggarai, aku memilih jalur selatan terlebih dulu yakni di titik paling ujung MRT Lin Utara-Selatan, Stasiun Lebak Bulus. Cukup menyenangkan berada di Stasiun Lebak Bulus karena di tempat ini, sinar matahari terbit terlihat luar biasa cantik dengan latar belakang gedung-gedung perkantoran. Setelah melakukan tap kartu e-money di gate out dan masuk lagi di gate in, akupun langsung berpindah peron untuk menuju arah utara yakni Stasiun Dukuh Atas.
Seperti yang bisa kutebak, naik MRT di jam-jam pagi memang membuatku bergabung dengan para pekerja ibukota. Jumlah mereka bahkan meningkat hingga cukup berdesakan mulai dari Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya, Stasiun Haji Nawi dan Stasiun Blok A. Aku cukup beruntung sudah memperoleh tempat duduk, karena kulihat banyak lagi orang-orang seumuranku yang harus rela berdiri di tengah himpitan penumpang sambil membawa tas-tas kerja mereka.
Barulah saat MRT meninggalkan Stasiun ASEAN, para penumpang mulai turun di tempat tujuan mereka hingga akhirnya yang terbanyak di Stasiun Bendungan Hilir. Aku memilih turun di Stasiun Dukuh Atas karena selain akan melanjutkan perjalanan ke KRL Commuter Line menuju Stasiun Manggarai, aku juga ingin mencari sarapan di sekitar Stasiun Sudirman.
Sekitar pukul setengah delapan pagi, aku akhirnya tiba di Stasiun Manggarai.
Kalau kalian pernah menonton film TRAIN TO BUSAN (2016) di mana Seok Woo yang diperankan oleh Gong Yoo berlarian di stasiun demi menghindari kejaran para zombie, mungkin itulah pemandangan yang kulihat di hari Jumat pagi itu di Stasiun Manggarai. Ya, lautan manusia saling berhimpitan keluar dari setiap gerbong-gerbong kereta, berjalan dengan langkah cepat di setiap sudut stasiun.
Kaki-kaki mereka sangat cekatan menaiki dan menuruni tangga, lalu berbaris tanpa aba-aba menanti kereta tiba. Saat gerbong-gerbong KAI Commuter yang dinanti itu telah berhenti di peron, mereka kembali berebut untuk masuk. Bahkan meskipun tampak sudah hampir penuh, sebuah usaha yang terbilang cukup nekat dilakukan beberapa orang untuk berlari menjejalkan tubuh sebelum akhirnya pintu gerbong tertutup otomatis.
Mau tak mau, aku hanya bisa takjub melihat para penakluk ibukota ini.