Turowicz kemudian menjadi pemimpin yang membantu mendirikan Pakistan Air Force dan dikenal sebagai Bapak "Space and Missile Program" nya Pakistan. Padahal, namanya di Polandia tidak dikenal, tetapi di Pakistan Air Force Museum ada foto-foto dan patung dada Turowicz.Â
Lucu ya, orang Pakistan sendiri "absen", tetapi orang luar yang "dilupakan" oleh negaranya sendiri malah diceritakan di museum Pakistan, hehe..Â
Air Force Museum, Ratmalana dan The Hoods Tower Museum, Trincomalee
Seperti Pakistan, di Sri Lanka juga hampir tidak ada museum yang menceritakan mengenai sejarah Sri Lanka dalam Perang Dunia 2. Padahal, selain India, Pakistan, dan Bangladesh, Sri Lanka dan Maladewa juga terlibat dalam Perang Dunia 2 melawan Jepang dibawah "bendera" Inggris.Â
Saat itu Sri Lanka juga menjadi bagian dari koloni Inggris yang bernama British Ceylon. Sebelumnya, Sri Lanka juga pernah menjadi koloni Belanda dan Portugis, namun Sri Lanka tidak pernah menjadi bagian dari India.Â
Setelah Singapura jatuh ke tangan Jepang, Sri Lanka menjadi pangkalan Inggris untuk Asia Tenggara. Pada hari Easter Sunday di tahun 1942, Jepang menyerbu Sri Lanka (Colombo) melalui serangan udara.Â
Namun, saat itu pasukan Inggris sedang tidak berpangkalan di Colombo. Jepang jadi mengurungkan niatnya untuk menduduki Colombo. Walaupun demikian, korban tetap berjatuhan.Â
Pada masa perang tersebut penduduk Sri Lanka juga diminta secara "sukarela" untuk menjadi bagian dari tentara Inggris dan ikut berperang dalam Perang Dunia 2. Mereka bahkan ikut bertempur di Burma (kini Myanmar), Malaysia dan Singapura. Di Singapura, tentara Sri Lanka dikenal dengan nama "Lanka Regiment".Â
Walaupun demikian, tidak pernah ada "sensus" yang benar untuk mengetahui siapa saja orang Sri Lanka yang berperang di Perang Dunia 2 sebagai bagian dari British Army dan bagaimana cerita personal mereka. Mereka adalah veteran perang yang ceritanya terlupakan.Â
Di Sri Lanka, salah satu museum yang memiliki pesawat sisa-sisa Perang Dunia 2 adalah Air Force Museum di Ratmalana. Museum lain yang berkaitan dengan Perang Dunia 2 di Sri Lanka adalah museum situs the Hoods Tower Museum di bekas benteng Belanda, Fort Ostenburg, di Trincomalee. Nama Hoods diambil dari nama Samuel Hoods, komandan East Indies Station di Sri Lanka.Â
Dari menara pandang di situs tersebut, dapat terlihat benteng dan wilayah pelabuhan secara keseluruhan. Namun, sebagian besar area museum malah terletak di bawah tanah, di bekas bunker yang dibangun di era Perang Dunia 2. Museum memamerkan koleksi berupa senjata dan peralatan perang.Â