Aplikasi troli-yur merupakan gagasan dimana bisnis ini lebih dari sekedar toko online yang hanya menjual hasil tani langsung kepada konsumen. Sehingga Troli-yur secara model bisnis menghubungkan tiga rantai bisnis utama yaitu rantai pasokan di hulu meliputi digitalisasi kegiatan produksi peternakan dan pertanian, lalu dirantai tengah manajemen pasca-panen, dan sistem distribusi dengan pemanfaatan tukang sayur hingga ke tangan konsumen akhir di bagian hilir.
Terlihat bahwa troli-yur merupakan solusi bagi masyarakat. Pertama tentunya untuk para petani Indonesia. Kedua bagi ibu rumah tangga jaman sekarang yang menginginkan berbelanja kebutuhan dapur tanpa harus pergi ke luar rumah. Ketiga adalah tukang sayur yang akan tergusur posisinya apabila tidak dilibatkan dalam perkembangan digitalisasi pertanian.
Pada dasarnya Troli-yur mengembangkan inovasi untuk memutus rantai distribusi pertanian. Untuk distribusi secara langsung pada konsumen, aplikasi ini lebih terfokus kepada menghubungkan konsumen dengan tukang sayur. Dalam hal ini konsumen yang terlibat terbagi ke dalam tiga golongan.
Golongan pertama dan yang paling utama adalah ibu rumah tangga khususnya di daerah perkotaan, kedua adalah pelaku usaha di bidang makanan baik itu berupa restoran, kedai, maupun kios-kios makanan kecil.
Golongan ketiga adalah skala yang lebih besar yaitu impor bahan pangan. Golongan tersebut dibuat agar produk dari pertanian dengan pemutusan rantai distribusi ini lebih banyak sasarannya sehingga kehidupan petani dapat lebih sejahtera. Karena mereka biasanya terpatok menjual kepada tengkulak saja.
Untuk fokus utama pada golongan pertama tersebut berangkat dari target pasar yang ada pada umumnya adalah ibu rumah tangga yang tinggal jauh dari pasar dan sebelumnya sudah ada tukang sayur keliling yang bisa membantu mereka saat membutuhkan bahan makanan.
Hanya saja jika kepada tukang sayur keliling konsumen belum tentu bisa memesan barang kapan saja. Melihat realita di lapangan, saat hendak memasak ada saja bumbu yang lupa atau baru terinspirasi memasak saat melihat bahan-bahan di depan mata. Ketika bahan akan diambil ternyata sudah pesanan milik orang lain.
Bahan-bahan makanan yang dibeli berlebih oleh tukang sayur pun beberapa layu karena ternyata sepi peminat tidak seperti biasanya. Hal inilah yang mendorong pengembangan aplikasi lebih terfokus kepada tukang sayur atau dalam aplikasi lainnya mereka berperan sebagai mitra kerja Troli-yur.Â
Sebagai mitra kerja dari troliyur sebutan untuk tukang sayur pun akan diganti menjadi "Masyur" agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Mitra kerja lainnya yang tergabung dalam troli-yur adalah para petani atau peternak.
Hubungan troli-yur dengan pelaku usaha tani langsung yaitu petani dan peternak adalah mereka yang melakukan pembaharuan stok dan menerima informasi kebutuhan masyarakat saat ini dalam hitungan jumlah dan varietas. Hubungan antara petani dan peternak akan langsung kepada tim pengembangan produk dari troli-yur.
Pihak troli-yur tidak hanya mengambil produk langsung dari mereka, tetapi akan memberikan edukasi kepada para petani dan peternak untuk mengetahui cara-cara menggunakan aplikasi, meningkatkan kualitas produksi dan pengembangan lahan dengan menghadirkan fitur chat bersama para ahli, penetapan harga jual, dan pengemasan produk.