Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Petani Iqbal, Felix Tani dan Semangka Palestina

4 November 2023   10:44 Diperbarui: 6 Desember 2023   01:54 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalian, Semangka Palestinaku", ujar Iqbal setiap kali memungut dan memanen semangka dari kebunnya.

"Ini Semangka Palestina", ujar Iqbal pendek, kepada setiap orang di pasar yang menanyai jenis varietas apa dari buah semangka hasil kebunnya itu.

Seiring waktu berjalan, Iqbal akhirnya tahu bahwa tanaman semangka ternyata banyak ditanam orang juga di luar desanya. Bahkan hampir di semua kawasan pertanian Jalur Gaza, penduduk gemar mananam Semangka Palestina. "itu semua adalah Semangka Palestina", ujar Iqbal dalam hati.

Sebagai petani spesialis buah semangka, Iqbal mengamati dan mempelajari, bahwa Semangka Palestina tumbuh dan diproduksi secara luas di berbagai wilayah di Palestina, serta di beberapa negara tetangga di Timur Tengah.

Beberapa daerah sentra perkebunan Semangka Palestina itu, antara lain di Jalur Gaza dan Tepi Barat sungai Yordan.

Jalur Gaza menjadi sentra perkebunan Semangka Palestina, sebab kondisi iklim yang hangat dan mediterania di daerah ini mendukung  pertumbuhan tanaman semangka yang baik.

Sedangkan Tepi Barat, yang mencakup wilayah seperti Tulkarm, Jericho, dan Hebron, juga merupakan daerah sentra penghasil Semangka Palestina. Beberapa daerah ini memiliki tekstur tanah yang cocok untuk pertanian semangka. Luar biasa. 

***

Suatu hari, ketika sedang merawat pohon semangkanya di kebun, Iqbal melihat seorang laki-laki yang tampak lusuh, lelah dan lapar. Orang itu berdiri di luar pagar kebunnya dengan mata memohon.

Tanpa ragu, Iqbal membuka pintu pagar dan menyambutnya. "Masuklah, siapa namamu?" tanya Iqbal.

"Felix Tani", jawab lelaki itu. Laki-laki itu berterima kasih dengan tulus dan berkata bahwa ia adalah seorang pengungsi Palestina yang melarikan diri dari pertempuran di wilayah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun